Pemberitaan mengenai kasus ini jelas dilebih-lebihkan dan menambah kebohongan media. Mari kita ciptakan kesan bahwa Rusia sedang kacau dan bingung. Sebagai perbandingan, coba gunakan media non-Barat seperti Arab News, Tehran Times, atau media Asia Tengah seperti The Astana Times. Mereka biasanya tidak mengikuti media barat, sehingga mereka relatif netral untuk memberikan kita gambaran yang lebih jelas.
Benar, pasukan Wagner marah karena roket Rusia mendarat tepat di belakang garis pertahanan mereka di Bahmut. Akibatnya, beberapa anggotanya terluka. Kecelakaan ini menimbulkan kemarahan dan pasukan Wagner berpindah dari kota Bahmut di Ukraina ke Rostov-on-Don di Rusia selatan. Jarak Bakhmut ke unjuk rasa hanya sekitar 264,5 km atau sekitar 4,5 jam perjalanan dengan mobil.
Putin mengerahkan pasukan yang mengamuk ini ke Rostov-on-Don. Putin mengundang Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang merupakan teman dekat dan teman rekannya Yevgeny Prigozhin.
Alexandr Lukashenko
Lalu semuanya menjadi tidak beres. Pasukan Wagner kembali ke tempat kerjanya, dan Yevgeny Prigozhin tidak ikut campur dalam kantor angkatan bersenjata Rusia.
Yevgeny Prigozhin
Kejadian ini mungkin bukan yang pertama kali terjadi, namun sudah berkali-kali terjadi. Keluhan tentara Wagner tidak didengarkan. Dalam hal ini adalah komandan tentara Rusia, Jenderal Sergei Shoigu.
Jendral Sergei Shoigu
Oleh karena itu, pemindahan pasukan Wagner ke Rostov merupakan upaya untuk menarik perhatian Moskow. Di saat yang sama, Shoigu yang kaku dan tidak responsif berbalik. Bukan kudeta militer. Jelas terlihat bahwa upaya pasukan Wagner berhasil. Kelanjutan cerita ini tentu saja ada resolusi internalnya. Tidak menutup kemungkinan juga Shoigu akan mendapat teguran keras dari Putin.