Saya menonton Pengabdi Setan 2 – Communion pada hari tayang spesial, malam Minggu, bertepatan dengan Malam 1 Suro, mendekati tengah malam.
Secara keseluruhan menurut saya film yang kedua ini tidak lebih bagus dan juga tidak lebih jelek. Saya merasa film ini sama bagusnya dengan yang pertama. Keduanya saya beri nilai 8/10.
Apa saja yang menarik dan baru di film ini?
1. Film sekuel ini masih menunjukkan ketelitian Joko dalam adegan yang membutuhkan kendaraan jadul sesuai settingnya di tahun 1980-an.
2. Jump scare ada namun tidak berlebihan jumlahnya. Saya berteriak kencang sekali pada adegan Wisnu membuang sampah. “Astaghfirullah!!” Semoga tidak mengganggu penonton di sebelah saya.
3. Film ini bersetting di rusun yang konon sudah belasan tahun tidak dihuni. Karena di rusun, saya teringat The Raid. Kalau The Raid banyak adegan laga di dalam rusun, di sini banyak pocongnya. Banyak banget. Sekuel ini Joko Anwar pesta pocong. Lampu mati, pocong banyak. Joko Anwar terbahak-bahak membayangkan penontonnya menutupi wajah dengan kotak Popcorn.
4. Adegan di awal film di Lembang ada yang menakjubkan sekaligus memberikan rasa ngeri yang cukup dahsyat sekaligus ngeselin karena kurang digali lebih jauh. Padahal kalau dijelaskan di sini, akan memberikan tambahan kengerian yang luar biasa.
5. Ada beberapa pemain baru yang cukup bisa berakting baik dengan pemain lamanya.
6. Ada beberapa penjelasan dari sekte ayah dan ibu mereka di film ini, namun masih belum terang-benderang. Joko Anwar sengaja mau ditaruh di film ketiganya ini jelas.
Menurut saya, hal yang disayangkan adalah:
1. film yang berdurasi dua jam dengan lokasi di rusun yang penuh dengan adegan menyeramkan. Hal ini membuat penonton merasa lelah karena Joko lupa memberikan jeda untuk penonton agar bisa bernafas sejenak. Memang serem itu oke, tapi jika terlalu banyak dan kadang hanya untuk menggoda penonton, membuat Hayati menjadi lelah.
2. Saya merasa disayangkan dengan adegan final yang masih kurang memuaskan, karena tidak menjelaskan banyak hal di awal dan di puncak cerita. Seperti diulur-ulur untuk membuat sekuel ketiga.
3. Seringkali alasan di balik adegan menyeramkan dan mengerikan sering dilupakan oleh sineas horor. Joko Anwar juga tidak terkecuali dari dosa ini.
Rekomendasi dari saya bila Anda suka yang pertama, ya jelas tonton sekuelnya. Seru kok! Saya keluar bioskop lewat tengah malam. Parkiran gelap pula..