Yang paling penting dalam berinvestasi adalah memahami konsepnya terlebih dahulu. Jangan membeli kucing dalam karung, tidak tahu apa yang akan diinvestasikan. Reksadana adalah cara untuk menitipkan dana kita kepada pihak yang lebih berpengalaman, yaitu manajer investasi (MI). Sehingga keuntungannya akan dibagi bersama dengan manajer investasi (MI). Investasi di reksadana sangat cocok bagi pemula karena lebih aman. Terdapat tiga jenis reksadana yang tersedia, yaitu:
1. Reksadana pasar uang adalah pilihan yang aman untuk investasi jangka pendek sekitar 1 tahun. Meskipun kenaikannya stabil, return yang bisa didapatkan berkisar antara 5-7%.
2. Reksadana obligasi memiliki fluktuasi yang mengikuti pergerakan harga obligasi yang dibeli oleh Manajer Investasi. Dengan return sekitar 6-9% per tahun.
3. Reksadana saham adalah pilihan yang berisiko tinggi namun juga memberikan return yang tinggi. Lebih cocok untuk investasi jangka panjang sekitar 4-5 tahun, dengan return hingga 17% per tahun. Perlu diingat bahwa nilai Reksadana Saham bisa naik dan turun. Jika sedang naik, kita bisa mendapatkan keuntungan besar, tetapi jika sedang turun, jangan khawatir karena kita berinvestasi jangka panjang. Saat ini, saya memilih untuk berinvestasi di Reksadana Syariah Sucorinvest karena returnnya cukup besar, sekitar 19% per tahun.
Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk memulai investasi di reksadana, salah satunya adalah bibit dan ajaib. Kelebihan menggunakan aplikasi bibit adalah kita bisa mengikuti saran dari Robo, sehingga bagi investor pemula sebaiknya mengikuti saran Robo terlebih dahulu. Namun, perlu diingat bahwa proses pencairan dana ke rekening membutuhkan waktu 3-7 hari kerja, sehingga tidak cocok digunakan untuk dana darurat. Lebih tepatnya, aplikasi ini cocok digunakan untuk dana pensiun. Kita tidak perlu memeriksa return reksadana setiap hari, karena kita bukan broker. Kita bisa mempercayakan dana kita pada manajer investasi karena mereka yang lebih paham.
Namun, perlu diingat bahwa saat ingin berinvestasi, gunakanlah dana yang tidak dibutuhkan untuk saat ini. Jangan menggunakan uang panas, uang arisan, atau hasil pinjaman dari orang lain.