Ayah saya dilatih di Tasikmalaya tahun 2021 lalu. Ibu, adik, dan saya pergi dari Purwakarta, tetapi kami diturunkan di rumah nenek saya di Sumedang sebagai cara untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Kami akhirnya pulang sekitar pukul 11 atau 12 malam. Adik saya dan saya sedang tidur di dalam mobil. Kami kaget ketika mobil melakukan rem mendadak, mungkin di sekitar Cikalong. “Gapapa, tadi ada yang ngawur nyelonong,” jawab ayah saya saat saya menanyakan alasan.
Ibu saya juga menyuruh saya untuk tidur lagi saja. Perjalanan dilanjutkan. Masalahnya, saya celingak-celinguk depan belakang jalan tol nyaris kosong samsek, hampir ga ada kendaraan yg lalu lalang kecuali dari yg dari kejauhan. Dan lagi ayah perilakunya aneh, tangannya megang setir tegang sekali untuk orang yang sudah 12 tahun menyetir, ibu saya juga sayup2 membaca berbagai doa dan surah-surah.
Akhirnya saya berbisik ke ibu “Tadi ada apaan, Ma?” Ibu saya terdiam sebentar, terus bilang “Di rumah aja.” Akhirnya saya hanya diam. Sampai sekarang, saya tidak pernah tau apa yang orang tua saya lihat. Setiap kali bertanya tentang malam itu, mereka mengeluarkan 2 opsi, antara marah-marah seolah itu tidak penting atau mengalihkan topik. Yg jelas, sejak saat itu keluarga saya selalu menolak lewat jalan tol ketika malam