Menurut orang-orang, saya pernah mengalami kejadian yang dianggap horor, tetapi bagi saya itu tidak terlalu horor.
Di kampung kami, ada bekas jembatan lengkung jaman belanda di mana keranda mayat lama diletakkan. Keranda baru sekarang dibuat, tetapi masih banyak orang yang suka memakai keranda lama.
Warga mengatakan bahwa keranda akan gemblodag jika seseorang meninggal esuknya. Di dekat pintu, lampunya terang, jadi saya sering melekan sambil main kertu di sana.
Pada malam minggu itu, Pak Anam adalah sopir.
Saya RT nya, waktu saya kontrol juga ikut ngrumpi disitu. Sekitar pk. 23.45. Anggota piket pun . Berdiri semua akan keliling ronda. Waktu salah satu menggulung tikar…. Tiba tiba .. glodag… glodag… .! Sebagean lari , sebagean diam memperhatikan suasana.
Berhubung saya penasaran saya ambil kunci yg dicantolkan depan pintu, dan saya bukak sambil diterangi teman teman dg senter. Ternyata kucingpun tidak ada, tetapi sebuah PAYUNG KERANDA MAYAT yg jatuh dilantai, dan kerandanya tidak tepat pada tempatnya…kami pun menepatkan lagi di posisi yg benar dan payung saya sandarkan lagi ditembok seperti biasanya.
Kemudian semua keluar dan pintu saya cantolkan lagi. Pada waktu kami mau meninggalkan tempat itu… glodag..! glodag…! . Bunyi 2 kali. Pak Anam . Pergi sambil ngomel , “wis… sesuk enek sing njaluk mulih…( dah besuk ada yg minta pulang) . Maksud pak Anam :besuk itu pasti ada yg meninggal .
Ternyata benar. Esuknya mba Ji ( mbak Muji ) meninggal dunia . Menurut pikiran saya itu masih belum jelas . antar kucing atau hanya kebetulan. Sebab saya masih ragu , antara orang meninggal bisa menyebabkan gerak ditempat yg jauh. Sedangkan yg didekatnya saja belum pasti bisa. Keranda itu bertempat di jl.KARANG TARUNA ,GURAH UTARA. 🙏🙏🙏