Definisi:
Peningkatan harga secara umum. Saya pakai secara umum karena ini artinya kenaikan harga rata-rata. Jika ada inflasi 5%, kenaikan harga mobil mungkin 10% dan kenaikan harga sembako 3%.
Dan ini inflasi di Indonesia.
Logikanya jika inflasi 100% maka harga naik dua kali lipat. Saya memakai 100% karena biar gampang menghitungnya pada kenyataann inflasi di negara kita jauh dibawah 100%.
Penggunaan 100% akan saya pakai untuk menjelaskan inflasi lagi dibawah dimana seperti yang saya bilang diatas, biar lebih mudah menghitungnya.
Secara teori ekonomi inflasi disebabakan oleh dua faktor. Tapi jika kita tambahkan faktor psikologi, maka sebenarnya ada 3.
- Permintaan
Harga barang naik karena permintaan tinggi, misalnya sirup marjan, karena banyak pembeli.
Biasanya inflasi akibat tingginya permintaan secara tidak langsung mengindikasikan jika ekonomi sedang bagus atau pulih seperti kasus inflasi naik setelah Covid di chart diatas.
Karena permintaan yang tinggi = daya beli tinggi.
Daya beli tinggi cenderung terjadi saat situasi ekonomi sedang membaik.
2. Persediaan
Jika ada permintaan, ada stok. Hubungan infasi dengan persediaan berarti bahwa ketika ada jumlah persediaan yang tidak mencukupi, harga barang dapat meningkat secara bertahap. Jika ada 100 sirup marjan dan ada orang yang ingin membeli 200, Penjual terkenal mungkin menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Kendali inflasi persediaan ini agak sulit karena biasanya terkait dengan bahan baku.
Misal anda sekarang ingin beli 5 sirup marjan, lalu besok beli 10, besoknya lagi beli 5. Lebih mudah berubah.
Sekarang dari pabrik marjan biasanya produksi 1000 botol sehari. Lalu produksi ingin ditingkatkan menjadi 2000 botol sehari. Ini tentu tidak mudah karena harus menambah bahan baku dan tenaga kerja.
3. Ekspektasi inflasi alias Sunk cost fallacy.
Meskipun ini berbeda dari bidang ekonomi, saya pikir masih ada hubungannya. Untuk memahami sebab dari perspektif psikologis, kita perlu memahami apa itu sunk cost fallacy atau ramalan yang menjadi nyata karena kita yang membuatnya.
Contoh :
Anda besok ujian. Anda merasa tidak akan lulus maka anda tidak belajar. Jadi ramalan anda tidak lulus karena anda sendiri yang tidak belajar.
Dari sisi ekonomi dan inflasi logikanya seperti ini:
Anda mau membeli sirup marjan yang sekarang dihargai 20 ribu.
Tersiarlah berita bahwa menjelang harga nya akan naik 100%. Dari 20 ribu jadi 40 ribu.
Orang-orang takut dan berpikir.
“Jika sekarang harganya 20 ribu dan nanti bakal naik jadi 40 ribu, mending beli sekarang donk”
Maka berbondong lah orang-orang membeli sirup marjan dan beneran lah naik itu harganya si Marjan.
Jadi kesimpulannya inflasi merupakan kenaikan harga yang disebabkan oleh :
- Permintaan yang tinggi
- Persediaan yang rendah.
- Self fullfiling prophecy
Semoga membantu..