IP statis dan DHCP adalah dua metode berbeda untuk memberikan alamat IP dalam jaringan. Berikut adalah perbedaan dan kegunaan masing-masing:
- IP Statis:
- IP statis adalah alamat IP yang secara manual diberikan kepada perangkat jaringan dan tetap tidak berubah kecuali diubah secara manual.
- Alamat ini cocok untuk perangkat yang memerlukan alamat IP tetap dan stabil, seperti server atau perangkat jaringan yang harus selalu dapat diakses dengan alamat yang sama.
- Menyediakan kontrol penuh atas pengaturan jaringan dan alamat IP perangkat.
- Namun, pengaturan IP statis memerlukan konfigurasi manual untuk setiap perangkat, yang bisa menjadi rumit jika ada banyak perangkat dalam jaringan.
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol):
- DHCP adalah protokol yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.
- Alamat IP yang diberikan oleh DHCP bersifat dinamis dan dapat berubah setiap kali perangkat terhubung atau terputus dari jaringan.
- DHCP memudahkan pengelolaan alamat IP dalam jaringan besar dengan mengurangi kebutuhan konfigurasi manual.
- Selain alamat IP, DHCP juga dapat mengonfigurasi pengaturan lain seperti alamat gateway, server DNS, dan opsi jaringan lainnya secara otomatis.
- Biasanya digunakan untuk perangkat klien seperti komputer, laptop, atau perangkat seluler yang sering berganti jaringan atau terhubung secara berkala.
Singkatnya, IP statis ideal untuk perangkat yang memerlukan alamat IP tetap dan tidak berubah, sedangkan DHCP lebih cocok untuk jaringan besar di mana pengelolaan alamat IP otomatis dan dinamis lebih praktis.