1. Terlalu bergantung pada “tukang”
tidak akan menggunakan atau berkonsultasi dengan arsitek, teknik, atau interior designer
2. Membangun denah sesuai keinginan saja
Mungkin kebanyakan orang sudah membuat denah rumah impian terlebih dahulu sebelum membeli tanah untuk dibangun rumah. Hal itu sebenarnya salah. Kita harus melihat dahulu kondisi tanah yg akan dibangun. Berbentuk apa tanahnya? Apakah segi empat sempurna?Apakah luasnya sesuai keinginan? Apakah sisinya mengarah sama dengan mata angin? Sisi mana yg terkena sorot matahari pagi dan sore? Bagaimana kontur tanahnya? Apakah terletak pada jalanan menurun/tanjakan? Apakah terletak di persimpangan atau belokkan?
Yang paling penting bagi saya adalah mata angin; perhatikan arah mata angin dan sorot sinar matahari. Dengan memperhatikan arah mata angin, Anda dapat merencanakan denah dan peletakkan jendela agar matahari menyorot ke dalam rumah setiap pagi dan sore. Banyak orang tidak membangun taman di belakang karena mereka harus memaksimalkan luas lahan mereka. Padahal, jika Anda ingin memaksimalkan cahaya matahari, Anda harus memiliki dua lahan terbuka yang mengarah ke timur dan barat.
Meskipun kecil dan mungkin tidak terlalu berpengaruh signifikan pada sorot sinar, tetapi minimal taman belakang (atau lahan terbuka apapun) bisa membantu sirkulasi udara yang membuat kehidupan di rumah lebih sehat.
3. Tidak memahami tema desain
Biasanya terjadi karena lalai terhadap poin no.1. Tidak ada bantuan dari “spesialis” membuat tema desain rumah tidak bertema dan menjadi tidak berkelas.
Beberapa tema yang umumnya menjadi incaran orang yang mengerti desain dan tema rumah adalah: Modern minimalist, contemporary, mediterranian, mid century modern, dan industrial. Semua itu seharusnya bisa dengan mudah anda pelajari secara otodidak via internet. Apalagi kini banyak orang yang dikit-dikit menjual kata “minimalis” tanpa mempelajari apa itu gaya minimalis yang sebenarnya.
(lihat jawaban Jawaban Irvina Lioni Yuniasari untuk Apa saja kesalahan saat membangun rumah yang sering dilakukan masyarakat awam? )
4. Memaksakan ruang tamu
Ciri khas rumah Indonesia memiliki 2 living room (ruang tamu & ruang keluarga). Jika tanah anda lebih dari 130m² silahkan jika ingin membangun 2 living room di lantai 1. Jika luas tanah kurang dari itu, maka saya lebih sarankan denah open concept. Jika anda bisa mengaplikasikan poin no.3 dengan baik, tentu tidak masalah memperlihatkan dapur kepada tamu bukan? Jika memang masih tidak ingin melihatkan dapur, anda bisa memasang partisi. Namun, saya lebih menyarankan membeli sketsel saja. Jika memang tidak ingin tamu mellihat seisi rumah, maka pertimbangkan untuk mendekor teras rumah agar ramah tamu (jangan sampai jadi “gudang”)
5. Ceiling rendah
Ketinggian langit-langit minimal setidaknya 3,5m agar sirkulasi udara lebih baik. Tidak perlu memasang jendela besar di depan jika takut akan kehilangan privasi. Tapi setidaknya dengan ceiling tinggi anda bisa memasang ventilasi lebih besar.
6. Perencanaan Biaya
Ya tentu setiap desain dan tema rumah pasti berbeda-beda estimasi biayanya. Jenis perabotan apa yang dipakai, detail-detail pada dinding, dll.
7. Garasi
Ini dia paling penting!!! Siapa coba yg ga kesel punya tetangga kaya mereka ini:
saran jika tidak bisa membuat garasi terpisah dari teras, maka total luas teras + garasi (carport) tersebut harus setidaknya 2,5kali luas (PxL) mobil (belum termasuk taman depan). Panjang minimal setidaknya 5,6 meter cukup pas2an untuk seukuran Innova. Lebar minimal 3m agar kedua sisi pintu dapat dibuka dengan mudah.
8. Ruang ekstra
Ruang tambahan/ekstra itu penting. Ruangan seukuran kamar minimal 3x3m setidaknya harus ada terlepas dari jumlah kamar tidur yg dibutuhkan pada awal membangun. Di masa yg akan datang ada kemungkinan bahwa kita membutuhkan kamar tambahan. Entah memiliki anak lagi misalnya atau ketika sudah saatnya orang tua “mengungsi” dan kembali 1 atap dengan kita karena sudah renta dan tidak mungkin untuk tinggal sendiri.
Selama kita belum membutuhkan ruangan tersebut sebagai kamar tidur, kita bisa menggunakan ruang tersebut sebagai antara mushola, ruang mainan anak, ruang bersantai, gym, hobi (musik/gaming), dan ruang kerja.
Namun, jangan sampai disalahgunakan. Jangan serasa “ah ini gue punya ruang ekstra” akhirnya ruang itu malah jadi penumpukkan barang. Awalnya hanya sedikit, namun dengan mindset “ah segitu doang” lama2 ruang tersebut akhirnya berubah jadi gudang yg kotor, berantakan, nan berdebu.
9. Ruang-ruang terlupakan.
Nah ini salah satu hal yang bisa dibilang krusial. Setiap saya lihat video render & room tour di IG hampir semua punya kesalahan yang sama. Mereka lupa dengan ruang-ruang seperti
- laundry room & ruang jemur. Akhirnya ngejemur di teras depan. Apa pede semua 🩲👙dijemur gitu aja di teras diliatin orang-orang yang lewat?. Oya, jangan lupa, backup plan jika hujan turun. Apa iya mau jemur di dapur?
- Gudang, gudang merupakan ruangan yang seharusnya memiliki luas yang cukup besar terutama bila anda tidak bisa hidup minimalis. Minimalis dalam artian, membelu barang secukupnya. Jangan sampai di rumah menumpuk barang-barang yang “dipake kaga, dibuang sayang”. Tetapi hal ini kemungkinan besar sulit dihindari, maka dari itu jangan lupakan gudang.
- Garasi. Ya terkait dengan no.7, kadang kita lupa bahwa masy. Indonesia merupakan tipikal motorcycle centric. Hayo siapa yang masih naro motor di ruang tamu? Balik lagi, sepenting itu kah ruang tamu?
catatan: jawaban mungkin akan ditambah dan diedit jika terdapat poin2 yg terlewat dan kurang.