Baiklah, jadi sebenarnya ini lebih tentang mindset saja. Keduanya memang termasuk instrumen investasi (sekuritas), dan kebetulan bibit itu bagian dari stockbit. Perbedaannya adalah bibit lebih ditujukan untuk reksadana, sedangkan stockbit digunakan untuk memantau pergerakan saham dan trading, bahkan ada yang digunakan untuk investasi.
Saran saya, jika Anda belum memiliki pemahaman dan pengalaman yang cukup dalam dunia investasi, lebih baik memulai dengan bibit alias reksadana. Di sana terdapat instrumen seperti reksadana pasar uang, obligasi, dan saham/indeks. Ketiganya memiliki tujuan yang berbeda, secara umum reksadana pasar uang cocok digunakan untuk investasi jangka pendek atau kurang dari 3 tahun, reksadana obligasi cocok untuk jangka menengah sekitar 3-5 tahun, sedangkan reksadana saham/indeks cocok untuk investasi jangka panjang lebih dari 5 tahun.
Keuntungan menggunakan reksadana adalah Anda hanya perlu menambahkan dana sesuai harga yang tertera di masing-masing manajer investasi tanpa perlu memikirkan hal lainnya, namun hasil atau return yang didapatkan mungkin tidak maksimal dibandingkan jika Anda mengelolanya sendiri. Namun, jika Anda memilih untuk mengelolanya sendiri, pastikan Anda memahami tujuan investasi Anda terlebih dahulu, apakah sebagai investor penuh, trader penuh, atau sesekali melakukan trading.
Itu saja saran saya secara umum, Anda juga dapat mempelajarinya lebih lanjut melalui internet, YouTube, atau bergabung dalam diskusi komunitas di Telegram.
Jangan lupa, saat kamu sudah yakin ‘MULAI AJA DULU’, pastikan uang yang digunakan bukan uang yang akan kamu gunakan ya? Usahakan itu uang yang memang tersisa dan tidak kamu gunakan untuk situasi darurat, karena di reksadana kamu bisa memulainya hanya dengan 100 ribu bahkan 10 ribu juga ada. Tetap konsisten menabung setiap minggu atau bulan secara rutin dan tentukan kapan akan diambil sesuai dengan kebutuhanmu. Jika kamu menggunakan bibit, ada robo advisor yang akan membantu, terima kasih.