Saat sedang kumpul keluarga, saya lebih memilih berkumpul dengan anak kecil karena mereka adalah penyelamat saat suasana canggung serta tidak akan mengajak saya mengobrolkan hal-hal menyebalkan. Saking seringnya saya berinteraksi dengan adik adik sepupu saya yang rata-rata berusia 3 sampai 7 tahun, saya mendapatkan beberapa trik untuk menghadapi segala tingkah laku absurd mereka.
- Beri mereka pilihan. Dibanding kamu bilang “dek, minum susu ya?”, lebih baik kamu bilang “dek, susunya mau di gelas kecil apa besar?”. Anak kecil tidak suka disuruh apalagi dipaksa, tapi anak kecil suka pilihan. Saya sudah sering melakukan trik ini pada adik sepupu saya, dan syukurlah selalu berhasil.
- Jangan hanya melarang, tapi beritahu mereka apa yang harus dilakukan. Saat adik saya main lari-larian, saya tidak hanya bilang “dek, jangan lari-lari”, tapi akan saya katakan juga “dek, jalannya pelan-pelan”. Saat kamu melarangnya melakukan sesuatu, anak akan bingung apa yang harus dilakukan kalau yang ini tidak boleh dilakukan. Bisa juga kamu sertakan apa akibat jika melakukan larangan tadi, misalnya akan terjatuh kalau lari.
- Nasihati anak dengan lembut. Saya pernah sangat kesal dengan adik saya, sampai-sampai saya memarahinya. Tapi, bukannya mendengarkan kemarahan saya, adik saya malah semakin bertingkah dan menghiraukan saya. Akhirnya, saya coba bicara dengannya secara lembut, dan… itu berhasil. Dia mau mendengarkan dan menuruti nasihat saya. Percayalah, anak hanya butuh kelembutan dan kesabaran.
- Saat belajar, gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan juga berikan jeda sesaat. Saya cukup sering mengajari adik saya yang masih kelas 1 sd. Dia lebih paham jika saya mengajarinya dengan bahasa sederhana khas anak kecil. Dan karena adik saya ini cepat jenuh saat belajar, biasanya waktu belajarnya itu saya buat seolah-olah sedang bermain sekolah-sekolahan, lengkap dengan doa di awal dan akhir serta jam istirahat. Itu cukup membantu, apalagi saat saya bertingkah menjadi guru yang konyol :’)
- Saat baru bertemu anak, tarik perhatiannya dengan bercerita atau menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang sedang dilakukannya saat itu. Sepengalaman saya, saya coba bercerita tentang ayam saya yang menggemaskan saat saya pertama kali bertemu dengan sepupu saya yang masih kecil karena saya melihat dia sedang memberi makan ayam. Walaupun kenyataannya ayam saya sama sekali tidak menggemaskan :p Tapi apapun akan saya lakukan deh buat anak kecil..
- Berikan contoh yang baik kepada anak. Sepertinya seluruh dunia tahu akan hal ini. Anak-anak cenderung mengikuti kebiasaan orang-orang terdekatnya. Kamu dapat memberikan contoh sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya ataupun tersenyum dan menyapa orang yang ditemui.
Nah, itu adalah trik-trik yang sering saya terapkan pada adik sepupu saya. Saya tidak bisa memastikan itu akan berhasil pada tiap anak atau tidak, karena karakter dan lingkungan tiap anak berbeda dan tentu trik yang harus dilakukan pun berbeda-beda. Orang-orang yang dekat dengan anak pasti tahu cara menghadapi anak tersebut.
Kalau saran saya sih, cukup bersikap sabar dan jangan termakan emosi. Kalau sudah tidak tahan lagi, menjauh sejenak dari sang anak atau cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan jangan hembuskan. Eh? Bercanda. Saat kesal, cobalah untuk mengingat segala tingkah lucu sang anak, setidaknya itu akan sedikit meredakan kekesalanmu.