Film 1 & 2 adalah awal dari cerita Insidious yang menceritakan keluarga Lambert yang mengalami masalah dengan dunia lain. Film pertama menceritakan tentang Dalton, anak laki-laki yang tiba-tiba jatuh koma karena terperangkap di dunia lain. Dengan bantuan seorang guru spiritual bernama Elise, sang ayah akhirnya harus masuk ke alam mimpi Dalton. Di sekuel film kedua, ceritanya lebih fokus pada Josh, ayah Dalton yang juga pernah kerasukan saat kecil dan dibantu oleh Elise (alur mundur). Di masa sekarang, istri Josh yang bernama Renai berjuang membantu suaminya yang membunuh Elise saat kerasukan di film pertama agar tidak dituduh.
Film 3 & 4 menceritakan perjalanan atau kehidupan Elise sebagai guru spiritual. Di film ketiga, Elise membantu seorang perempuan yang mengalami gangguan dari dunia lain, dan di film keempat, cerita berfokus pada masa muda Elise hingga mencapai rentang waktu film 1 & 3.
Nah, film kelima ini, “The Red Door”, adalah sekuel dari film kedua yang menceritakan tentang Dalton yang mulai dewasa dan dihantui oleh masa lalunya. Saya masih belum tahu apakah “red door” dalam film kelima ini memiliki hubungan dengan pintu merah yang pernah dibuka oleh Elise di film keempat.
Jika ingin menonton secara berurutan, bisa dimulai dari chapter 3, 4, 1, 2, dan terakhir 5.
Nah skrg lanjut review film 5.
Akhirnya saya bisa nonton film ini bersama anak sulung saya yg sebelumnya tdk pernah nonton series insidious.
Bagaimana pendapat saya mengenai film insidious 5; the reed door? Saya kupas dari beberapa sisi ya, dan disclaimer; ini murni pendapat pribadi, jadi kalau ada perbedaan pendapat/pandangan, monggo dibalas di komen.
- Cerita. Menurut saya cerita red doors ini lebih ke drama dibanding horror. Diawal cerita “build up” hubungan antara anak dan ayah yg menurut saya kurang dapet dan ngena ya. Jauh jika dibandingkan dng film babbadok yg juga menguatkan sisi dramanya. Selain itu aga membingungkan buat saya, knp tiba2 si entitas di dimensi lain itu muncul lagi setelah 10tahun di trigger lukisan Dalton di kampusnya. Padahal kan Dalton udah suka gambar dari kecil, agak maksa aja menurut saya.
- Acting. Acting si ayah dan ibu sih gak usah diragukan ya. Pemeran Dalton jg sangat baik dalam memerankan anak muda super introvert dan pintar.saya rasa dia juaranya. Acting pemeran pembantu seperti teman2 Dalton aga mengganggu menurut saya, termasuk akting hantunya 😅.
- Karakter. Menurut saya, yang agak menolong dari film ini adalah kekuatan karakter Dalton dan Josh, ya memang film ini ber center pada 2 tokoh tsb. Sangat disayangkan karakter si ibu; Renai tdk banyak tampil di film ini, padahal karakter Renai yg lembut tapi berani mampu menghidupkan film insidious 2.
- Ketegangan. Dari segi ketegangan film ini dapet lah, lumayan ada adegan jump scare yg pas, tapi tdk ada adegan ikonik seperti si wanita tua pada film 1 atau adegan suster menatap di film nun.
- Kengerian. Ini kurang banget sih, ambience atau suasana ngeri gak saya dapatkan sama sekali di film ini, hantu2nya make upnya memang seram, tapi..mereka kok kaya lagi nari2 ala teater ya?
Saya sebenernya gak yakin ini akan jadi film terakhir series insidious. Kenapa? Karena di film 2 kan sepertinya sudah selesai dengan cara “melupakan” kejadian2 yg menimpa mereka dng harapan bisa hidup normal. Di film ke 5 ini, si ayah dan anak pelan2 kembali mengingat dan akhirnya sepakat tdk akan melupakan. Bisa aja kan, ada film ke 6 dmana pintu itu kembali terbuka dengan alasan yg maksa? Pastinya kalo sampe ada film ke 6 saya gak akan nonton.hee
Kalau saya boleh kasih scoring 6/10. So, kayanya worth watching di rumah saja, menunggu filmnya muncul di streaming netflix/hot star. Aga nyesel saya ngeluarin uang 100rb dan nonton di bioskop. Yah, ini semua demi menjawab pertanyaan ini 😁✌️.
Untuk reviewnya, ada yg mau nambahin?