1. Prioritaskan kebutuhan yang paling penting berdasarkan skala prioritas
Pastinya, uang UKT dan kos menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, selalu alokasikan persentase tertentu dari uang bulanan untuk kebutuhan tersebut dan jangan dialokasikan untuk hal lain. Setelah itu, baru kita bisa memikirkan seberapa banyak yang ingin ditabung. Jika sudah terkumpul jumlah yang cukup, kita bisa menginvestasikannya di reksadana. Uang di reksadana dapat dicairkan dalam waktu sekitar seminggu, jadi kita hanya perlu mengalokasikan sebagian kecil dari tabungan kita karena tetap harus ada uang yang bisa dicairkan. Setelah itu, baru kita bisa mengatur konsumsi sehemat mungkin. Cari diskon makanan, beli lauk murah, dan masak nasi sendiri.
2. Tentukan alasan dan jangka waktu menabung
Setelah kebutuhan konsumsi terpenuhi, kita harus menentukan tujuan menabung. Apakah untuk membeli buku, gadget baru, liburan tahun ini, atau mungkin untuk jangka waktu yang lebih lama seperti kuliah S2. Penting untuk memiliki timeline yang jelas, besaran tabungan yang harus dicapai, dan berapa persen yang harus dialokasikan. Jika niat kita sudah jelas seperti ini, biasanya kita akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang dan tidak tergoda untuk boros atau hidup mewah.
3. Ingatlah pepatah “Menunda Kenikmatan Kecil Untuk Kenikmatan Sesungguhnya”
Banyak teman saya yang boros dengan alasan me time, setiap kali selesai mengerjakan tugas yang banyak atau ujian, mereka pergi jalan-jalan atau membeli makanan enak. Tapi, pada akhirnya mereka kehabisan uang, kapan lagi tugasnya tidak banyak. Menurut saya, mencari kesenangan tidak harus mengeluarkan banyak uang, bisa bermain game, menonton YouTube, atau chatting dengan teman atau pasangan yang menyenangkan, berjalan-jalan ringan di sekitar kos, atau berjalan-jalan sendirian. Apapun itu, yang penting bersyukur saja. Jika sudah memiliki banyak tabungan, sangat menyenangkan untuk menghabiskannya, hehe. Sangat menyenangkan untuk mengembangkannya, menginvestasikannya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, atau bahkan membuka bisnis sendiri. Ingin bersenang-senang? Tentu saja! Bisa membeli gadget yang lebih bagus atau makanan yang lebih enak. Intinya, kurangi pengeluaran kecil yang sulit dilacak dan tidak terasa uangnya hilang ke mana-mana.
4. Terakhir, jangan lupa untuk berbagi
Bebas saja mau disebut sedekah atau apa. Yang penting, berbagi itu penting. Bisa mengajak teman makan, menyumbangkan ke kotak amal, memberikan makanan untuk kucing liar, membeli barang dagangan dari bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-kakek, nenek-nenek yang sangat membutuhkan dan barang dagangannya tidak laku. Intinya, bentuk kebaikan itu terserah.