Apa itu Higher Self?
Higher Self, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, berarti diri kita yang lebih tinggi. Istilah ini juga dikenal dengan sebutan Roh, Diri Sejati, Sejatinya Insan, Guru Sejati, dan sebagainya. Higher Self hanya merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan diri kita yang berada di dimensi yang lebih tinggi, atau bisa juga dikatakan kesadaran yang berada di dimensi yang lebih tinggi.
Jika boleh saya katakan, Higher Self adalah diri kita sendiri. Kita sebagai jiwa yang berada dalam tubuh fisik hanyalah bagian kecil dari energi Higher Self kita sendiri, yang ditujukan untuk mengalami pembelajaran di dimensi fisik (D3). Memang benar bahwa Higher Self dan jiwa kita memiliki kesadaran yang berbeda, hal ini dimaksudkan agar kita (jiwa) dapat belajar secara maksimal di alam fisik dan Higher Self dapat berkarya di alam Roh.
Bagaimana caranya mencapai Higher Self?
Sebenarnya, tidak ada tindakan khusus yang perlu kita lakukan untuk mencapai Higher Self. Higher Self sebenarnya adalah bagian dari diri kita sendiri. Ketika kita mempertanyakan hal ini, kita justru menciptakan pemisahan antara diri kita dan Higher Self. Kita cenderung berpikir bahwa Higher Self adalah entitas yang terpisah dari diri kita, padahal sebenarnya kita adalah satu dan tidak terpisahkan. Pemisahan ini hanyalah ilusi yang ada di dunia materi.
Apakah ada metode untuk berinteraksi dengan Higher Self?
Seperti saat Anda berbicara dan berkomunikasi dengan diri sendiri. Berbicara dalam hati, suara dari Higher Self dapat muncul melalui intuisi dan suara hati kita. Namun yang paling penting adalah meminta izin kepada Tuhan sendiri. Higher Self biasanya berbicara dengan kita saat kita sedang tenang dan merenung, oleh karena itu, cobalah untuk melakukan meditasi atau merenung.
Bagaimana dengan karakter dan sifat HS?
Anda mungkin ingin tahu apakah karakter kita di dunia ini sama persis dengan yang ada di dimensi atas. Jawabannya adalah ada yang sama dan ada yang berbeda. Dalam kasus saya sendiri, karakter HS saya sangat berbeda dengan saya. Terlebih lagi, saya diciptakan sebagai laki-laki, sedangkan HS saya berwujud perempuan. Mereka juga memiliki karakteristik yang mirip dengan manusia, dan kebijaksanaan mereka tergantung pada tingkat spiritual mereka yang ditandai dengan warna jiwa.
Bagaimana wujud dari HS itu sendiri?
Sebenarnya, wujud HS adalah energi, tetapi dalam kehidupan sehari-hari mereka memiliki wujud tetap yang selalu mereka gunakan. Mereka bisa berwujud sebagai makhluk ekstraterestrial, manusia seperti kita, atau bahkan dewa atau malaikat jika HS mereka telah mencapai tingkat tertentu. Ada juga yang berwujud iblis, mungkin karena mereka adalah mantan iblis yang telah bertaubat.
Apa sebenarnya tugas HS terhadap jiwa?
HS bertugas memastikan bahwa jiwa ini berhasil melewati pembelajaran di dunia fisik sesuai dengan takdir yang telah ditentukan (untuk penjelasan lebih lanjut tentang takdir, akan dijelaskan oleh kak Lexia Rein). Mereka seolah-olah hanya peduli dengan hal itu, tetapi pada kenyataannya memang begitu. Lulus dari pembelajaran di bumi adalah tujuan kita sebagai manusia di dunia ini, dan hal lainnya sebenarnya tidak terlalu penting karena hanya merupakan skenario kehidupan yang harus kita jalani.