Apa yang membuatmu capek akhir-akhir ini?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Saya capek mencari jodoh dan sudah menutup salah satu akun di dating apps karena sangat muak terkait sikap beberapa perempuan di dalamnya, misal banyaknya akun di aplikasi kencan itu yang hanya mencari sugardad. Tujuan saya mengunduh dating apps itu untuk mencari pasangan hidup, bukan sugarbabe.
Selain itu, saya juga capek mulai pendekatan dengan seseorang di tempat saya domisili yang pada dating apps mencantumkan akun ig untuk di-direct message jika ingin saling mengenal. Akan tetapi, saya justru merasa dipermainkan karena tidak adanya respon atau balasan dan beberapa dari mereka sering mencampakkan dengan cara mengghosting. Hal itu menjadikan saya semakin capek pada segala hal soal jodoh karena mereka telah merendahkan harga diri saya.
Meskipun demikian, saat saya sudah capek mencari jodoh, teman-teman masih support untuk terus berjuang. Banyak teman yang bilang bahwa saya adalah pria yang seharusnya mudah mendapatkan pasangan hidup. Akan tetapi, realita yang terjadi justru banyak perempuan di tempat domisili yang selama ini saya dekati, baik lewat dating apps maupun ig, justru tidak merespon balik dan cenderung mengghosting. Perempuan semacam itu memang benar kata teman saya kalau mereka bukan yang terbaik buat saya.
Kata-kata teman di atas membuat saya untuk kembali bersemangat lagi mencari jodoh yang sepadan. Jika perempuan itu mencampakkan diri ini, maka saya tinggal berpikir positif saja kalau mereka bukan yang terbaik dan justru akan membawa banyak hal buruk di masa depan, entah itu hanya mau harta saya saja alias matre amit-amit jabang bayi, bukan teman diskusi yang asik, atau berasal dari kelas sosial yang beda.
Jadi akhir-akhir ini saya memang mulai capek mencari pasangan hidup. Meskipun capek, saya juga harus tetap bersemangat. Akan tetapi memang yang namanya usaha itu ada batasnya. Jika pada akhirnya saya sudah benar-benar capek dan sangat muak selama berusaha mendapatkan jodoh, mungkin setelah berkali-kali dicampakkan perempuan yang saya suka, maka diri ini akan memilih opsi melajang saja seumur hidup serta mengubur dalam-dalam keinginan bersanding dengan perempuan cantik di daerah tempat saya tinggal.