1. Syukurlah, fisik saya normal dan tidak ada cacat. Saya juga beruntung memiliki keluarga yang lengkap dan berasal dari latar belakang yang berada. Karena itu, saya bisa hidup dengan santai dan tenang.
2. Saya sadar bahwa menjadi tidak percaya diri itu seperti terjebak dalam lingkaran setan. Saya pernah terpengaruh oleh setan yang membisikkan kebencian dan dendam kepada orang yang membuat saya merasa tidak percaya diri. Namun, Alhamdulillah, sekarang saya sudah tidak lagi merasa tidak percaya diri berkat doa dan kesadaran saya.
3. Saya melihat kekurangan orang yang membuat saya merasa tidak percaya diri. Orang tersebut ternyata berasal dari keluarga yang tidak lengkap, nakal, memiliki sikap buruk, diusir dari keluarga atau masyarakat, hidup sendiri, suka mabuk dan merokok, terlibat dalam balapan liar, dan tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Saya bersyukur karena saya masih memiliki keluarga yang lengkap dan hidup dalam lingkungan yang setidaknya lebih positif daripada mereka.
4. Saya lelah mengikuti standar yang ditetapkan oleh orang lain. Saya selalu merasa terbebani dengan ekspektasi untuk menjadi pemimpin, petualang, aktif, bergaul, mahir dalam berbagai olahraga, pandai bergaul dan bersosialisasi, cantik, pandai berbicara, naik motor yang besar, ahli dalam bela diri, bisa menjaga dan melindungi orang di sekitar saya, serta memiliki tubuh atletis. Saya juga diharapkan menjadi primadona di berbagai tempat, memiliki banyak relasi dan penggemar, serta digilai oleh banyak cowok. Namun, ternyata itu semua bukanlah karakter saya. Saya jauh dari gambaran tersebut. Saya bahkan pernah berusaha dengan segala cara untuk terlihat sempurna dan menjadi perfeksionis.
5. Sering kali saya berpikir bahwa mereka semua tidak memiliki hal-hal yang saya miliki. Misalnya, saya memiliki hewan peliharaan yang mereka belum tentu punya, saya bisa rebahan berjam-jam yang mereka belum tentu bisa, saya tidak memiliki gangguan mental yang mereka belum tentu tidak memiliki, dan sebagainya.
6. Saya merasa bersyukur.
7. Saya menghindari wanita-wanita yang membuat saya merasa tidak aman karena saya masih trauma jika harus terlibat dengan lingkaran negatif seperti itu lagi. Saya menjauhkan diri dari lingkungan yang berisi wanita-wanita seperti itu untuk menghilangkan perasaan tidak aman, iri, dengki, dan dendam.