Menurut saya, sebaiknya jangan terburu-buru memberikan label “red flag” kepada seseorang tanpa memahami alasan di balik tindakan mereka. Cobalah untuk mengerti mengapa mereka berbohong—apakah mungkin karena kamu terlalu posesif atau cerewet.
Jika pasanganmu masih sering menghabiskan waktu dengan teman-temannya dan tidak selalu ingin berdua denganmu, jangan memaksanya. Kecuali jika kamu adalah orang yang memberi kebebasan dengan niat membangun hubungan yang serius menuju pernikahan, maka kamu harus siap menghadapi risiko tersebut.
Lebih baik menghadapi risiko sejak awal daripada setelah menikah baru mengetahui adanya masalah seperti kebiasaan buruk atau utang. Jika kamu yakin dan siap menghadapi tantangan, berdoalah untuk kebaikan pasanganmu, tapi tetap siap untuk segala konsekuensinya.
Saran saya adalah, jangan mudah memberikan label “red flag” karena tidak semua situasi seperti itu.