It’s cheesy but love means letting go.
Baru saja berakhir dari hubungan selama 4 tahun. Sudah sampai pada tahap mengenal keluarga dan diminta untuk menikah oleh keluarganya. Meskipun pada akhirnya, hubungan ini menjadi pembelajaran terbesar dalam hidupku. Berikut adalah beberapa hal yang aku dapatkan dari hubungan terakhirku:
- Pasanganmu bukan sumber kebahagiaanmu.
Salah satu alasan aku memutuskan hubungan kami adalah karena aku merasa dia terlalu bergantung untuk semua perasaannya. Aku menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan, motivasi, dan semangatnya. Aku adalah segalanya baginya. Mungkin beberapa wanita akan mengatakan,
“wah bagus dong, kamu jadi motivasinya”
“artinya dia sayang banget sama kamu!”
“aaa bucin banget, boyfriend goals”
Aku merasa sangat beruntung. Oleh karena itu, aku selalu berusaha untuk memotivasi dia dalam melakukan sesuatu. Aku berusaha memberikan solusi untuk masalahnya dan membuatnya bahagia. Dia tidak boleh mengabaikan tanggung jawabnya terhadap perasaannya sendiri. Aku merasa bahwa hal ini menghambat perkembangan kita dan sangat melelahkan. Aku juga harus memprioritaskan diri sendiri, begitu juga dia tanpa aku. Aku ingin kita berdua saling mengejar mimpi tanpa harus selalu didorong dari belakang. Kita bisa saling mendukung, tetapi keputusan tetap ada pada diri masing-masing. Ketika aku mencoba mengkomunikasikan hal ini,
He said, “i’m sorry, i’m such a burden to you. “
At the end, he still doesn’t understand.
- Walau udah punya pasangan, tetap prioritaskan waktu untuk diri sendiri.
Aku harus selalu bertemu HAHA sepanjang waktu. Kadang merasa sedikit sepi, jadi ketemu, chat, atau video call. Kita terbiasa mengisi kesepian dengan kehadiran orang lain. Setelah berpisah, aku menangis, stres, dan terlalu banyak berpikir selama berhari-hari. Akhirnya, aku belajar bahwa tidak apa-apa untuk sendirian. Aku mulai menikmati kesendirian. Dan ternyata kesepian adalah kebebasan. Aku mengenal, mengembangkan, dan mulai mencintai diri sendiri. Intinya, kita harus merasa damai dan puas dengan diri sendiri. Begitu juga dengan pasangan kita. Sehingga kita tidak lagi bergantung pada orang lain. Jadi, jika suatu saat orang lain tidak bisa ada untuk kita atau tidak bisa memenuhi harapan kita, kita tidak akan mudah kecewa. Karena kita sudah merasa cukup dengan diri sendiri.
- Gapapa untuk punya standar yang tinggi
Yuk, tanyakan pada dirimu sendiri, jika aku menjadi orang lain dan ingin mendekatiku, apakah diriku ini sudah ideal? Sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri sebelum terlibat dalam hubungan. Ketika aku merasa memiliki kualitas diri yang baik, aku berani meminta pasanganku untuk hal yang sama. Saat ini, aku sedang menerapkan prinsip ini:
i don’t chase, i attract
what belongs to me will simply find me
Dengan berpisah, aku yakin ini adalah keputusan terbaik untuk kita berdua tumbuh. Aku akan senang melihat orang yang pernah aku cintai berkembang meskipun kita tidak lagi bersama.
- Cinta itu PILIHAN, bukan PERASAAN.
Kesalahan aku dulu adalah, aku mikirnya cinta itu cukup dong haha. Begitu juga pasanganku. Belakangan deh orangnya malas, egois, emosian dsb. Yang penting kita saling mencintai. Cinta itu pilihan, bukan perasaan. Bukan disaat mood lagi bagus, ngedate di restoran mahal, liburan bareng, ditanya udah makan apa belum, dipuja-puja, posting foto bareng dll. Di saat stress atau ada masalah pasangan kita gimana responnya? Apakah dia memilih untuk respon yang baik? Bagaimana pilihannya dia untuk “mencintai” disaat sulit?
- Jika pasangan ga sesuai ekspetasi, itu bukan salahnya.
Jangan terlalu berlebihan dalam memproyeksikan harapan dan masa depan kita dengan pasangan kita, terutama jika belum ada komitmen. Kita bisa berusaha sekuat tenaga agar dia bisa menjadi sama dengan kita, kita bisa berkorban memberikan segalanya. Namun, jika pada dasarnya dia tidak mau, maka semua usaha tersebut akan sia-sia. Dan jika memang kenyataannya begitu, itu bukanlah kesalahan dia. Manusia dapat berubah. Perasaan dapat berubah. Seperti yang dikatakan dalam kutipan film 500 Days of Summer (2009):.
Kita tidak bisa menyalahkan dia sepenuhnya. Kita harus sadar bahwa manusia bisa pergi dan berubah kapan saja. Tetapi, jangan salahkan diri sendiri karena sudah baik dan menyayangi dia. Artinya, dia saja yang belum mampu melihat semua itu. Bersiaplah untuk terluka.
Itu saja dulu ya, aku bukan ahli dalam hal percintaan hehe. Semoga pembelajaran ini bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkannya 🙂
Sincerely, R