Ya, kehendak bebas memang memiliki batasan!
Kehendak bebas, atau free will dalam bahasa Inggris, didefinisikan sebagai:
- Kemampuan kita untuk membuat pilihan yang benar-benar milik kita sendiri.
- Kemampuan yang menggambarkan manusia dalam aktivitas sukarela memilih atau tidak memilih sesuatu yang terbatas ketika itu disajikan kepadanya.
- Kemampuan atau kekuatan yang dianggap dimiliki manusia untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan secara independen dari kejadian atau keadaan sebelumnya di alam semesta.
Dari definisi tersebut, jelas bahwa kehendak bebas itu memang terbatas. Beberapa batasannya meliputi:
- Status Sosial: Status sosial seperti keluarga, masyarakat, bangsa, atau negara bisa membatasi kebebasan memilih seseorang. Misalnya, banyak orang yang berpegang pada agama tertentu bukan karena pilihan bebas mereka, tetapi karena mereka lahir dan tumbuh di lingkungan yang mewajibkan mereka memeluk agama tersebut.
- Kapasitas Diri: Kapasitas pribadi seseorang, seperti kecerdasan dan kesehatan mental, memengaruhi apakah pilihan bebas mereka sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
- Ketersediaan Informasi dan Objek: Pilihan seseorang dipengaruhi oleh ragam objek dan informasi yang mereka hadapi. Orang yang hanya terpapar dengan informasi dan opsi yang terbatas tentu akan memiliki pilihan yang lebih sedikit.
- Waktu: Meskipun seseorang mungkin memiliki status sosial yang baik, kapasitas diri yang tinggi, dan akses informasi yang banyak, keputusan mereka tetap bergantung pada waktu. Perubahan mendadak dalam kondisi alam dapat membuat keputusan yang diambil dengan kehendak bebas tidak lagi sesuai dengan kehendak awal.
Kesimpulan: Karena kehendak bebas sangat terbatas dan tidak selalu dapat diwujudkan dalam tindakan yang sepenuhnya bebas, ada yang berpendapat bahwa free will mungkin tidak benar-benar ada.