Boston Strangler (2023)
Premis
Loretta (Keira Knightley), seorang jurnalis di sebuah koran mingguan, sangat tertarik dengan kasus-kasus kriminal terutama pembunuhan. Ia berusaha untuk menyelidiki serangkaian pembunuhan terhadap wanita-wanita di Boston dan beberapa kota lain di Amerika Serikat. Penyelidikan ini sangat menguras emosi dan memakan waktu bertahun-tahun, namun akhirnya membawa Loretta pada pengungkapan berbagai intrik dan skandal yang melibatkan banyak pihak.
Saya sangat tertarik menonton film ini karena Keira Knightley berperan sebagai aktris utama. Saya sering melihat Keira memerankan karakter gadis kalem atau bangsawan, jadi sangat menyenangkan melihatnya kali ini memerankan seorang wartawan yang tegas dan berani, yang berbeda dari peran-peran sebelumnya.
Film ini diinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Boston pada tahun 60-an. Ada serangkaian pembunuhan yang menargetkan wanita di Boston dan wilayah sekitarnya, dengan total 13 korban. Setiap korban ditemukan tewas dengan tanda-tanda dicekik dan ikatan pita di leher mereka. Kasus ini sangat terkenal dan populer di Amerika Serikat. Bahkan sudah ada beberapa adaptasi film yang terinspirasi dari kasus ini, termasuk serial tahun 1968 yang dibintangi oleh aktor legendaris seperti Tony Curtis dan Henry Fonda.
Untuk film terbaru yang akan dirilis pada tahun 2023 ini, pengemasannya mengikuti gaya khas film detektif. Namun, sudut pandangnya diambil dari perspektif seorang wartawan, sehingga proses pengungkapan kasus dilakukan dengan cara yang biasa dilakukan oleh seorang wartawan, seperti mewawancarai aparat yang menangani kasus, menemui dan mewawancarai saksi serta sumber informasi potensial lainnya, dan menggunakan koneksi dengan berbagai badan resmi untuk mendapatkan dokumen-dokumen penting.
Selama menonton film ini, kita juga akan merasakan permainan emosi karena kita akan melihat bagaimana Loretta melakukan penyelidikan yang berkali-kali menghadapi jalan buntu, bahkan ketika mengikuti petunjuk yang seolah-olah potensial. Seiring berjalannya cerita, cakupan kasusnya semakin meluas dan semakin banyak nama yang terlibat, yang mungkin membuat kita berpikir bahwa kasusnya semakin rumit daripada terpecahkan dengan jelas. Saya sempat khawatir bahwa resolusi kasusnya akan terburu-buru karena mendekati akhir film, namun ternyata masih cukup terstruktur meskipun saya berharap bisa sedikit lebih lambat.
Penggunaan tone dalam film ini cukup gelap yang saya kira disesuaikan untuk pembangunan suasana mencekam dan penuh teror. Dipadukan dengan penempatan scoring yang juga cukup bagus,
Saya sempat khawatir di pertengahan film dengan bagaimana film ini mencoba memasukkan sentimen feminisme. Unsur muatan feminisme ditampilkan dengan bagaimana Loretta diperlakukan sebagai seorang wanita di tengah pekerjaan yang sebagian besar dijalankan oleh kaum pria serta bagaimana Loretta bermasalah dengan kehidupan pribadi keluarganya karena kesibukannya sebagai wartawan yang harus senantiasa siap sedia memburu berita. Saya sempat khawatir jika mereka terlalu fokus pada isu sampingan ini sehingga mengaburkan kita dari konflik utamanya yang nyatanya dalam hemat saya masih bisa dikelola dengan baik.
Film ini sangat menarik dan saya rekomendasikan terutama jika anda menggemari film-film bertema kriminal dan detektif. Bagi yang ingin menonton, filmnya tersedia di Disney+ Hotstar