Apakah kita bisa mengurangi konsumsi Mie Instan dan nasi putih?
Mari kita lihat ini dengan lebih teliti! Mari kita periksa berapa kebutuhan kalori kita!
- Saya akan memberikan contoh seorang wanita dewasa (20 tahun) dengan tinggi 160 cm, berat badan 45 kg, dan aktivitas fisik harian yang rendah/kaum rebahan (sedentary). Jika kita menggunakan Kalkulator Kalori ini, maka kebutuhan kalori harian wanita tersebut adalah 1427 kkal/hari. Jika jenis kelaminnya adalah pria, maka kebutuhan kalori meningkat menjadi 1626 kkal/hari.
- Apakah contoh di atas terlalu “rendah” untuk ukuran tubuh dan aktivitas harian kita? Mari kita ambil contoh seorang pria dewasa (20 tahun) dengan tinggi 170 cm dan berat badan 60 kg, serta aktivitas ringan (olahraga ringan). Kebutuhan kalorinya meningkat menjadi 2155 kkal/hari.
- Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 28 Tahun 2019[1] tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia, kebutuhan kalori wanita dewasa (19–29 tahun) sebesar 2250 kkal dan pria dewasa sebesar 2650 kkal. Belum lagi wanita hamil dan menyusui yang membutuhkan tambahan kalori sekitar 300–400 kkal per hari.
- Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No 9 Tahun 2016[2] tentang Acuan Label Gizi, nilai gizi yang ditetapkan pada produk pangan kemasan hanya sebesar 2150 kkal/hari.
Wah, sekarang tuh kalori nasi putih + mie instan tuh gede banget ya, sampe bikin heboh gitu?
- Kalori mie instan itu sekitar 400 kkal.
- Kalori nasi putih 100 gram itu sekitar 130 kkal.
- Jadi total kalori nasi putih + mie instan itu sekitar 500-600 kkal.
Seorang wanita dewasa kecil yang kurus dan pemalas (45 kg untuk tinggi 160 cm termasuk “terlalu kurus” kan?) perlu makan 2 porsi nasi putih sepiring penuh + mie instan hanya untuk memenuhi sekitar 85% kebutuhan kalori harian (pastinya dia akan sangat kenyang dengan porsi sebesar itu), sementara saya yakin seorang ahli gizi pasti akan menyarankannya untuk menambah berat badannya.
Bagaimana dengan seorang pria dewasa normal (pada contoh kedua dan keempat di atas)? Dia membutuhkan 3 porsi nasi putih sepiring penuh + mie instan untuk memenuhi sekitar 85% kebutuhan kalori harian.
Namun, kita belum membahas kebutuhan kalori wanita dan pria menurut Permenkes RI No 28 Th 2019 (contoh ketiga di atas). Mari kita hitung, seorang wanita dewasa membutuhkan 3 porsi nasi putih sepiring penuh + mie instan untuk memenuhi sekitar 80% kebutuhan kalori harian sesuai AKG. Bagaimana dengan pria? Dia membutuhkan 4 porsi nasi putih sepiring penuh + mie instan untuk memenuhi sekitar 91% kebutuhan kalori harian sesuai AKG.
Saya sudah melakukan perhitungan mengenai komposisi nutrisi mie instan dan menyimpulkan bahwa sebaiknya kita hanya mengonsumsi maksimal satu bungkus mie instan per hari, baik itu bungkus kecil maupun bungkus besar. Masalahnya bukan terletak pada kalori, tetapi pada kadar garamnya. Saya berharap artikel yang saya tulis mengenai hal ini segera dapat diterbitkan.
Selain itu, saya juga tidak mendukung kebiasaan makan nasi putih + mie instan karena dapat membuat kita merasa kenyang. Hal ini menjadi masalah karena ketika kita merasa kenyang, kita cenderung malas untuk mengonsumsi lauk lainnya, sehingga kebutuhan nutrisi kita menjadi kurang terpenuhi. Meskipun kebutuhan kalori harian mungkin terpenuhi, namun kebutuhan nutrisi lainnya justru kekurangan. Itulah masalahnya, bukan karena kelebihan kalori yang dapat menyebabkan diabetes dan masalah lainnya.
Harap diingat bahwa nasi putih dan mie instan mengandung serat pangan yang tinggi dan sangat baik untuk tubuh kita, jika dibandingkan dengan berbagai jajanan dan minuman tradisional hingga kekinian. Serat pangan pada mie instan dihasilkan melalui proses pengolahan tepung mie instan yang berulang-ulang sehingga karbohidratnya berubah menjadi pati resisten, yang merupakan salah satu jenis serat pangan yang masuk ke dalam kategori prebiotik.