Apakah konsep dropship masih menguntungkan? Jika dilihat dari segi teknis, masih menguntungkan.
- Hal ini karena penjual tidak perlu merasakan proses produksi yang membutuhkan modal, tenaga, dan pikiran yang banyak terkuras.
- Misalnya, seorang produsen baju gamis harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan baku seperti kain, serta peralatan seperti mesin jahit dan mesin bordir yang harganya cukup mahal. Selain itu, ada juga kelengkapan lain seperti benang, jarum, gunting, dan berbagai peralatan lainnya.
- Di sisi lain, supplier harus berpikir bagaimana mendapatkan pendapatan untuk membayar penjahit atau karyawan. Mereka juga harus melakukan promosi dan pemasaran seperti pengusaha lainnya.
- Sementara itu, dropshipper hanya perlu mencari calon konsumen dan mengkomunikasikan produk dari supplier menggunakan foto, video, atau sampling fisik gamis asli. Setelah mendapatkan pembeli, dropshipper hanya perlu memberikan alamat client kepada supplier, dan supplier akan mengirimkan barang langsung ke alamat client.
- Bayangkan, dalam pikiran kita, mana yang lebih banyak mengeluarkan tenaga fisik dan modal antara supplier dan dropshipper?
Apakah toko online terkini mendukung sistem/fitur dropshipping? Kami menjelajahi berbagai pasar selain media sosial. Tidak semua toko online mendukung, namun biasanya kami berkomunikasi langsung dengan pemiliknya terlebih dahulu.
- Kami ingin tahu apakah mereka adalah produsen langsung atau mitra langsung dari pemasok. Semakin dekat hubungan kita dengan produsen, semakin murah harganya dibandingkan dengan harga pasar.
- Bayangkan jika kita mendapatkan pasokan produk langsung dari pabrik, dibandingkan dengan mendapatkan pasokan dari distributor (yang merupakan bawahan mitra), atau mendapatkan pasokan dari agen (yang terkadang merupakan bawahan dari distributor dan distributor merupakan bawahan dari mitra).
- Yang paling penting, kami ingin tahu apakah pemasok tersebut melayani sistem dropship.
- Banyak pengusaha yang enggan melayani dropship karena proses produksi yang rumit dan pelayanan kepada downline mereka (mitra, distributor, agen, reseller) yang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra.
- Dropship menjadi rumit bagi pemasok. Mereka harus mencatat stok yang ada saat ini (agar dropshiper tidak mengomunikasikan barang yang stoknya habis kepada calon konsumen), melakukan packing sendiri, mengirimkan ke jasa logistik, dan berbagai hal lainnya. Meskipun ada banyak pengusaha yang melayani sistem dropshipping di luar sana, tetapi ini merupakan pekerjaan yang rumit bagi pemasok.