Sebagai HR, saya akan menjelaskan fenomena di lapangan yang menunjukkan bahwa lulusan S2 sulit mendapatkan pekerjaan. Apakah ini benar?
Sebelum saya membahas topik utama di artikel ini, saya akan memberikan penjelasan tentang pendidikan saya. Oleh karena itu, kami, bagian sumber daya manusia, membagi lulusan menjadi dua kategori:
1. Spesialis
Lulusan ini bersifat spesialis atau memerlukan pendidikan lanjutan setelah sarjana untuk menyempurnakan program studinya. Bidang kerja yang tersedia sedikit terbatas.
2.Generalis
Lulusan ini umum dan tidak membutuhkan pendidikan tambahan. Jurusan ini umum dan dapat dimasukkan ke segala bidang. Produk seperti hukum, manajemen, sospol, akunting, dll.
Selama Anda memiliki biaya atau bahkan mendapatkan beasiswa, melanjutkan ke S2 sebenarnya legal. Namun, perlu diingat apakah itu worth it?
Tentunya sebelum melanjutkan S2 harus ada beberapa pertimbangan seperti:
Tujuan. Waktu. Karir.
Sebelum memutuskan untuk masuk ke program S2, Anda harus mempertimbangkan tiga hal ini karena Anda akan mundur dua atau tiga tahun setelah lulus S1. Ingatlah bahwa waktu dan umur tidak dapat diulang.
Baiknya bagaimana?
Melihat situasi di lapangan, saya harus mengakui bahwa lulusan S2 yang melamar pekerjaan di perusahaan swasta kadang-kadang dianggap layaknya lulusan S1. Ini karena mereka adalah lulusan baru dan tidak memiliki kemampuan kerja dan pengalaman kerja. Kedua lulusan ini berkompetisi di tempat kerja. Lulusan S1 kadang-kadang lebih banyak dipekerjakan dibandingkan lulusan S2 ketika berbicara tentang harga dan posisi. Para lulusan S2 biasanya sudah memperkirakan harga dan posisi meskipun mereka belum memiliki pengalaman.
Memang wajar bagi lulusan S2 untuk meminta lebih banyak keistimewaan. Namun, perlu diperhatikan bahwa mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
Prinsip perusahaan swasta adalah memaksimalkan keuntungan dan mengurangi biaya.
Mungkin kasus ini akan berbeda ketika kalian melamar di BUMN atau PNS. Pendidikan itu merupakan faktor kunci. Kalau di perusahaan swasta, penilaian utama itu dari profit yang dapat dihasilkan dari skills karyawan.
Rekomendasi terbaik saya jika Anda lulusan generalis. Sangat disarankan untuk mencari kerja sebelum melanjutkan S2. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan kuliah sambil bekerja. agar tidak kehilangan umur dan memiliki kesempatan untuk memulai karir saat masih muda. Saya akan memberikan contoh:
Setelah lulus S1 pada usia 23 tahun, dia kemudian bekerja. Saat bekerja, dia juga menyambi kuliah S2 dan lulus pada usia 25 tahun. Di usia 25 tahun, ada banyak peluang untuk maju dalam karir. Sesuaikan dengan;
Lulus S1 kemudian lanjut ke S2 dan lulus paling cepat pada usia 25 tahun. Jika belum lulus di usia 25 tahun, butuh waktu untuk mencari kerja dan mengejar umur, jadi sudah telat 2 tahun dari lulusan S1.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan;
Dengan lulus S2 sambil bekerja, Anda memiliki lebih banyak keamanan dan prospek karir yang lebih baik.
Namun, metode di atas tidak selalu efektif untuk semua orang, bukan? Itu pasti. Itu kembali ke tujuan dan jalan karier masing-masing, dan apakah akan melanjutkan kuliah S2 atau tidak.
Semoga kuliahnya sukses ya!