Itu benar. Ini adalah pengalaman pribadi saya.
Saya menikah dan ayah dari dua anak. Saya secara umum pendiam dan mungkin introvert. Namun, sifat istri saya adalah sebaliknya. Istri saya yang agresif dulu membuat kami nyambung. Dan saya percaya bahwa sifat tertutup saya akan dilengkapi dengan sifat istri saya yang terbuka.
awal kehidupan keluarga saya. Tahun-tahun awal Saya seorang pekerja. Istri tetap tidak memiliki pekerjaan. Mengurus baya kecil kami di rumah. Saya mengambil cuti suatu saat. Selain itu, ada telepon yang masuk pada siang hari. Tidak ada telepon rumah saat itu.
Telepon saya angkat. Dan terdengar suara seorang lelaki mencari istri saya. Saat saya tanya dari siapa, si lelaki memberikan jawaban yang mengambang. Awalnya mengaku saudara. Lama-lama mengaku teman. Di situ saya merasa ada hal yang aneh.
Perlu diketahui, bahwa saat itu saya mengontrak sebuah rumah. Rumah terdiri dari rumah utama dan rumah tambahan. Keduanya dikontrakkan masing-masing. Rumah utama dikontrak oleh sebuah keluarga. Dan saya mengontrak rumah tambahan. Pesawat telepon terletak di rumah utama. Jadi setiap ada telepon untuk kami, pembantu rumah utama yang memanggil kami.
Sayapun merasa ada hal yang aneh dan bertanya kepada pembantu rumah. Menurut pembantu, orang yang menelepon istri saya beberapa kali. Dia hanya tahu bahwa orang itu berasal dari Situbondo.
Saya terus menginterogasi istri saya. Dari awal, dia tidak mengakui dan berpura-pura tidak mengetahuinya. Sampai dia akhirnya mengakui bahwa orang tersebut adalah mantan pacarnya di sekolah menengah atas. Saya dan Anda belum pernah bertemu setelah beberapa kali telepon. Meskipun kami berada di Sidoarjo, si pria berada di Situbondo, istri mengatakan bahwa dia selalu mengajak pertemuan. Namun, pertemuan belum dapat dilakukan karena keadaan istri yang memiliki anak kecil. Singkatnya, setelah saya menasihatinya, istri meninggalkan hubungan itu.
Lanjut. Setelah anak mulai agak besar. Sekitar usia setahunan. Sudah mulai ada handpone dengan fasilitas SMS. Saya dan istri pegang HP sendiri-sendiri. Istri menjadi guru di sekolahan swasta. Suatu ketika, ada notif SMS di HP-nya. Saya buka HP istri. Dan ada SMS dari sebuah nomor. Dari isi dan gaya bahasanya, menunjukkan bahwa SMS tersebut bukan yang pertama dan si pengirim sudah akrab dengan istri. Padahal dalam memori, tidak ada SMS lainnya. Intinya, si pengirim mengabarkan bahwa dia akan pindah kerja ke Surabaya, dari posisi kerja sebagai PNS di Kalimantan.
Sayapun lanjut interogerasi istri. Singkat cerita, si lelaki adalah mantannya yang lain, saat kuliah. Dia tidak mengakui bahwa akan berselingkuh. Hanya sambung silaturahmi saja. Namun dari perjalanan waktu, saya bisa menyimpulkan bahwa itu adalah upaya merintis perselingkuhan. Si lelaki kabur setelah saya telepon dan peringatkan.
Lanjut, ketika anak masih satu dan sudah kelas 1 SD. Istri menjalin hubungan lagi dengan orang lain. Orang yang mengaku tentara, dan kenal di bis. Setelah berkenalan di bis, keduanya sempat ketemuan di terminal. Hanya ketemuan saja. Ketahuan setelah istri meminjam HP saya untuk SMS ke sahabatnya. Dan balasan sahabatnya datangnya terlambat. Karena curiga dengan isi balasan sahabatnya, saya berpura-pura sebagai istri dan melanjutkan percakapan. Disini terkuak bahwa istri pernah dating dengan di lelaki. Saya interogerasi istri. Dan mengaku, merasa seperti kena pelet. Pernah dating, namun hanya sebatas ciuman, tidak sampai HS (saya meragukannya). Waktu itu dia minta ijin untuk mudik ke orang tuanya, dan di sela-sela waktu mudik digunakan untuk dating. Singkat cerita, semua akses ke lelaki itu saya putuskan. Karena mengaku sebagai anggota TNI AU yang dinas di Malang, saya gunakan koneksi seorang perwira TNI AU untuk menyelidiki dan meneror. Tidak lama kemudian nomor telepon si lelaki pun tidak aktif lagi.
Lanjut. beberapa tahun yang berlalu Ada beberapa peristiwa yang menunjukkan bahwa istri saya berselingkuh atau setidaknya mencoba berselingkuh. Saat itu, ibu menelepon. Pada dasarnya, dia melabrak pasangan saya. didakwa berselingkuh dengan pasangannya. Ternyata mereka adalah teman guru. Sebagai contoh, Pak A. Istri telah diangkat sebagai PNS. Saat itu saya berbicara dengan ibu saya, tetapi dari apa yang dia katakan, dia hanya menduga atau curiga. Ada tanda, tetapi tidak cukup kuat. Saya juga berusaha mendapatkan informasi. Tidak lama kemudian, suami si ibu ini, Pak A, terlibat dalam kasus foto porno dengan wanita lain. Jika Anda pernah membaca Quoran di sini tentang skandal foto porno guru di Jawa Timur, itu benar-benar orangnya. Pak A akhirnya bercerai dengan ibunya. Dan kecurigaan saya kepada istri saya, akhirnya terkubur oleh ramainya skandal itu.
Beberapa tahun kemudian. Istri tetap mengajar di sekolah itu. Pak A juga tetap disitu. Suatu ketika, saat ada kegiatan piknik untuk para guru. Sepulang dari piknik saya menemukan banyak sekali foto di HP istri saya. Dan dalam setiap foto tersebut, posisi istri dengan pak A tersebut selalu berdekatan bahkan berdampingan. Bahkan ada belasan foto dimana hanya ada mereka berdua. Bahkan saat itu, saya merasa foto mereka berdua, seperti sebuah foto prewedding.
Sayapun lanjut dengan menginterogerasi istri. Jawabnya, itu hanya untuk lucu2an saja. Disini saya mulai tidak percaya kepada istri. Ingatan saya kembali pada beberapa tahun sebelumnya. Saat istri dilabrak oleh ibu-ibu istri pak A itu. Dalam hati saya mulai percaya bahwa ada skandal di antara keduanya. Namun kurang bukti. Saya hanya bisa berdo’a agar segera dibukakan semuanya.
Dan, do’a saya akhirnya terjawab. Sebulan kemudian, saya iseng menginstall aplikasi sadap WA. Dari situ, saya mendapati chatingan istri saya dengan seorang guru junior. Guru magang. Istri memanggilnya dengan sebutan “sayang”, kadang “cinta”. Dari situ ketahuan juga bahwa istri beberapa kali jalan bareng sama guru berondong tersebut.
Kesabaran saya habis. Saya mengira istri selingkuh dengan guru berondong tersebut. Maka, untuk memberikan efek jera kepada keduanya, saya laporkan kepada kepala sekolahnya. Dan, disinilah semua terungkap. Ternyata, guru berondong tersebut adalah keponakan dari pak A. Disinilah ketemu benang merahnya. Istri bersikap manis kepada guru berondong tersebut, karena kondisinya sebagai anak yatim piatu yang dipelihara oleh pak A. Dia memposisikan sebagai Ibu, sedangkan pak A yang duda sebagai ayah.
Sampai titik ini saya merasa bahwa semua akan berakhir. Saya bawa masalah ini ke keluarga istri. Hanya ibu mertua yang tidak saya kasih tahu. Mertua hanya tersisa ibu saja. Dan kondisi punya sakit yang mengharuskan tidak boleh kaget atau tertekan. Dan ibu mertua ini luar biasa sayangnya dengan saya.
Di pertemuan keluarga ini, istri tidak bisa berkutik. Tidak bicara apapun, hanya menangis. Dan saya akhirnya tegaskan. Para saudara dari istri memintakan ampun untuk istri saya. Sayapun akhirnya sampaikan kalau saya sudah lelah. Saya buka skandal dan dugaan skandal selama berumah tangga. Bahwa saya pertahankan rumah tangga semata-mata untuk anak. Kalau istri mau macam-macam lagi, saya tidak perduli lagi.
Sejak saat itu, saya telah berusaha untuk membunuh perasaan dan hati saya. Saya berusaha untuk menghindari pengetahuan tentang apa yang dilakukan istri saya. Saya berusaha untuk menghindari kebutuhan istri saya. Saya juga tetap mengawasi secara rahasia. Sampai kemudian, atas kesadaran sendiri, istri meminta pindah ke tempat mengajar untuk menjauh dari Pak A. Dan hingga saat ini, sekitar dua tahun sejak pindah, saya belum menemukan tanda-tanda perselingkuhan yang lebih lanjut. Mungkin istri saya benar-benar berterima kasih. atau dorongan untuk melakukannya lagi sudah berkurang saat usia menjelang lima puluh tahun.
Sahabat quoran, disini saya akhirnya percaya sebuah perkataan teman. Bila seorang melakukan selingkuh, maka besar kemungkinan akan mengulanginya lagi dan lagi. Sejak sebelum menikah, saya sudah tahu bahwa istri suka gonta ganti pacar. Saya sudah diperinatkan oleh seorang sahabat tentang hal itu. Namun saya abaikan. Waktu itu saya punya pendapat, bahwa seorang yang sudah kenyang bersenang-senang saat lajang, akan sembuh saat menikah. Dan ternyata saya salah.