Bisa dan ada buktinya.
Dalam bidang parapsychology, fenomena penampakan itu saat ini dikenal dengan nama halusinasi
[1]
.
Singkatnya, penampakan adalah persepsi adanya sesuatu tanpa stimulus material.
Ada berbagai jenis halusinasi, tetapi yang paling umum adalah visual, auditori (pendengaran), dan bau. Bagaimana kita mengetahui bahwa ini adalah halusinasi dan apa yang menyebabkannya?
Banyak penyebab halusinasi visual. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan penglihatan, sepertikebutaan, situasi yang gelap, dsb; lingkungan yang monoton, seperti tidak ada atau jarang ada pergerakan; epilepsi, seperti epilepsi temporal lobe; atau penggunaan narkoba yang mengganggu.
Mari kita bahas satu-satu.
Mata kita terbiasa menangkap rangsangan dari mata, jadi ketika kita melihat sesuatu, mata kita menangkap cahaya yang masuk dan meneruskan informasi itu ke otak. Namun, dalam keadaan gelap, otak kita mungkin menciptakan ilusi bahwa kita melihat sesuatu. Bagaimana kita dapat mengetahui? Orang yang buta atau kurang dapat melihat sesuatu. bahkan ketika mereka cacat sejak lahir Ini adalah salah satu yang diketahui dari apa yang dilihat oleh neuroscientist Oliver Sacks pada beberapa pasiennya di rumah sakit. Syndrome Charles Bonnet adalah penyakit kebutaan.
[2]
. Ini juga mungkin yang bisa jadi penjelasan kenapa penampakan hantu itu sering terjadi di tempat gelap.
Tempat yang monoton juga bisa menyebabkan halusinasi. Anda pernah bertanya-tanya mengapa penampakan seperti itu sering terjadi di gunung? Ketika mendaki gunung, tidak banyak objek bergerak, meskipun mata biasanya mengirimkan informasi tentang posisi objek ke otak. Jadi, ketika informasi tidak banyak diterima, otak ini berkreasi untuk membuat sesuatu yang terlihat. Hal ini dapat dilihat dari apa yang saya lihat tentang pelari maraton: ketika mereka melakukan maraton di tempat yang sepi, sebagian besar dari mereka kelelahan dan lingkungannya monoton.
[3]
. Sumber lain tentang hal ini juga bisa dilihat di buku Hallucinations oleh Oliver Sacks.
Epilepsi adalah suatu gejala ketika sel saraf otak terganggu. Secara simpelnya, mungkin semacam ada aliran2 listrik di otak yang tidak diinginkan. Seizures dari epilepsi ini bisa terjadi di beberapa bagian otak, salah satunya adalah temporal lobe, bagian dari otak yang berfungsi untuk menerjemahkan input dari sensor (visual, auditory, dsb).
Serangan epilepsi dapat menyebabkan halusinasi visual dan auditori. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa itu adalah akibat dari epilepsi? Karena dalam percobaan yang dilakukan pada beberapa pasien yang mengalami epilepsi, bagian temporal lobe mereka dialiri sinyal listrik yang mirip dengan yang dihasilkan oleh serangan epilepsi. Mereka mengatakan bahwa mereka mengalami halusinasi yang mirip dengan serangan epilepsi.
Selain halusinasi visual, penderita temporal lobe epilepsy juga dapat mengalami halusinasi auditori, yaitu mendengar suara-suara yang tidak ada. Ini bisa suara dasar atau suara manusia yang signifikan. Gejala penderita TLE mirip dengan gejala schizophrenia, tetapi suara mereka biasanya tidak berbahaya. Salah satu tokoh yang diduga mengidap TLE adalah Joan of Arc, juga dikenal sebagai Jeanne d’Arc.
[4]
.
Anak kecil di bawah umur 8 tahun juga rawan mengalami halusinasi ini karena Temporal Lobe mereka masih berkembang, sehingga pada beberapa kondisi, otak sulit membedakan rangsangan dari mata atau kreasi otak sendiri.
Penyebab halusinasi visual lain adalah penggunaan hallucinogenic drugs seperti LSD. Beberapa tanaman seperti jenis jamur tertentu juga bisa digunakan sebagai obat2an yang memicu halusinasi. Tanaman ini digunakan oleh para shaman di peradaban kuno untuk memasuki fase ‘trance’ atau kesurupan. Jenis halusinasi visualnya pun bermacam-macam, mulai dari yang pola-pola geometri sederhana sampai kemunculan orang yang bisa diajak berkomunikasi. Poin terakhir sempat dialami sendiri oleh Oliver Sacks di rumahnya saat dia masih muda. Dia mencoba LSD, kemudian dia ‘didatangi’ dua temannya. Mereka mengobrol cukup lama sampai dia mendapat panggilan telepon dari teman lainnya yang membuat dia sadar kalau dia sedang berhalusinasi.
Beberapa penyebab lain dari penampakan adalah ketika seseorang berduka. Rangsangan listrik di area tertentu di otak juga dapat menyebabkan halusinasi out of body experience, ketika seolah2 ruh kita keluar dan melihat badan kita. Hal ini terjadi pada pasien-pasien yang sedang dioperasi otaknya.
Jadi itulah beberapa penjelasan secara saintifik tentang penampakan hantu. Sampai saat ini, itulah penjelasan terbaik yang kita punya. Otak kita yang berkreasi menciptakan ilusi tersebut. Ini juga yang mungkin menjelaskan kenapa setiap daerah memiliki hantu yang berbeda-beda tergantung dari kisah-kisah yang populer di sana.
Catatan Kaki
Apparitional experience – Wikipedia
[2]
Visual hallucinations in 246-km mountain ultra-marathoners: An observational study – PubMed
[4]