Untuk mempermudah pemahaman tentang cara kerja AI, saya akan menjelaskannya dengan menggunakan perumpamaan. Bayangkan AI seperti seorang balita yang sangat ingin tahu. Balita ini belajar dari ibunya yang selalu memberikan banyak contoh, baik dalam bentuk gambar maupun buku. Ibu memberikan banyak gambar berbagai jenis hewan kepada anaknya, dan anak tersebut harus belajar mengenali hewan-hewan tersebut di masa depan.
Pada awalnya, mungkin anak tersebut merasa bingung. Namun, setiap kali ia melihat gambar hewan, ia berusaha mencari tahu pola yang membedakan satu hewan dari yang lain. Sebagai contoh, ia baru menyadari bahwa bebek memiliki paruh yang lebar, pipih, dan panjang, sedangkan ayam memiliki paruh yang pendek, tebal, dan runcing. Selain itu, kaki kedua binatang ini juga berbeda.
Seiring berjalannya waktu, anak balita ini semakin mahir dalam mengenali hewan-hewan berdasarkan pola-pola yang ada. Ia menjadi semakin terampil dalam memahami perbedaan antara kucing, anjing, kelinci, dan hewan-hewan lainnya.
AI juga mirip dengan seorang anak kecil, hanya saja AI ini belajar dari data digital seperti gambar dan angka. Inilah yang disebut “machine learning” karena AI “mempelajari” dari data, sama seperti sang anak “mempelajari” dari ibunya. Semakin lama AI belajar dan semakin banyak data yang ia pelajari, semakin luar biasa kemampuannya.