Pada masa Hindia Belanda, terdapat aturan tentang cara berpakaian orang berdasarkan ras dan statusnya. Misalnya saja orang Jawa tidak boleh memakai pakaian Tionghoa.
Di bawah ini adalah beberapa contoh foto/lukisan/foto/litograf yang menggambarkan pakaian masyarakat awam pada masa itu.
1901-1907: “Studi Potret Waroeng di Desa Bara Boedoer” oleh J. Olberts.
1870: Seorang wanita Jawa menyisir rambutnya. Foto milik Woodbury dan Page. (sumber foto)
Empat penari dan dua wanita Jawa (foto 1889; Bibliothèque Historique de la Ville de Paris).(sumber foto)
Rombongan Jawa di Istana Dunia, 1889. (Perpustakaan Sejarah Kota Paris). (sumber foto)
Pembuat topi dari Jawa dalam L’Exposition Universelle, 1889.
(Bibliothèque Historique de la Ville de Paris). (sumber foto)
1867: Dua pecandu Opium di Jawa. Foto: Woodbury, Walter B. (Walter Bentley) (sumber foto)
1870: Seorang perempuan Jawa. Foto oleh Woodbury & Page (sumber foto)
1870: Dua wanita Jawa menumbuk padi dengan lesung.
Foto oleh Woodbury & Page (sumber foto)
1910-1920: Seorang pedagang kaki lima dengan pelanggannya.
Foto oleh Keystone View Company (sumber foto: 01 02)
Pedagang kaki lima di Bogor. (sumber foto)
1935: Penjual dawet di Malang. (sumber foto)
1913: Wanita Jawa menjual produknya di toko makanan dan rempah-rempah. (sumber foto)
1913: Pedagang Cina berjualan kelontong di Semarang. (sumber foto)
1876: Perlombaan ketangkasan berkuda di Jawa.
Pelukis: Louis Henri Wilhelmus Merckes de Stuers (1830–1869) (sumber foto)
1876: Acara ‘Rampogan Macan.’ Lukisan lithografi halaman 12 dari buku “The Indian Archipelago”,
the Hague, 1865-1876, object number 3728-430. Pelukis: Louis Henri Wilhelmus Merckes de Stuers (1830–1869) (sumber foto)
(Perhatikan bahwa wanita tersebut mengenakan atasan tube, bukan atasan telanjang)
1865-1876: Anak-anak mengembalakan kerbau di Jawa. Lukisan Frans Lebret (1820-1909) (sumber foto)
Sumber :
la Family – Indonesia Tempo Doeloe