Charger laptop itu tidak harus original, yang paling penting adalah berkualitas dan harganya wajar.
Namun jika sulit membedakan mana yang berkualitas dan tidak berkualitas cukup pakai timbangan saja.
Setelah Anda mengambil charger laptop asli yang sudah rusak dan mengukur beratnya, Anda harus membeli adaptor yang memiliki spesifikasi yang sama seperti charger lama yang rusak. Jika berat adaptor yang baru jauh lebih rendah, itu berarti charger tersebut adalah barang KW yang kualitasnya buruk.
Charger berkualitas tinggi biasanya lebih berat. Ini karena body plastiknya yang lebih tebal, trafonya yang lebih besar, elconya, induktornya, dan komponennya yang lebih banyak. Semua bagian PCB dipenuhi komponen, sehingga tidak ada ruang kosong.
Charger laptop berkualitas walau tidak original biasanya memiliki bobot 350 gram, charger palsu dan KW walau memiliki dimensi dan bentuk yang sama pasti bobotnya lebih rendah, bisa 250 gram saja. Kecuali adaptor tersebut memiliki ukuran dimensi lebih kecil dan output daya lebih kecil, maka dia bisa bisa disebut berkualitas.
Charger laptop semakin besar daya output maka bobotnya semakin besar. Misal output tegangan sama 19V, tapi dayanya beda misal 2 Amper, 3 amper, 4 amper, 5 amper, dll maka semakin besar amper bobotnya juga ikut meningkat.
Ini contoh dua buah charger laptop HP 90W dengan output 19V 4,74A. Yang palsu ternyata outputnya tidak mencapai 4,74A, melainkan hanya 3A saja walau tertulis di body 4,74A. Sebetulnya tidak masalah kalau kebutuhan laptop gak gede-gede amat. Akan jadi masalah kalau laptopnya sering dipakai ngebut butuh daya besar dan adaptornya gak mampu suplai daya 4,7A. Bisa kebakar tuh adaptornya.