Salah satu langkah pertama dalam menganalisis Saham adalah dengan membaca. Anda perlu memiliki kemampuan membaca laporan keuangan perusahaan terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga harus bersedia membaca laporan tahunan perusahaan. Laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan seperti rapot yang menunjukkan nilai, kinerja, dan proses bisnis yang mereka lakukan. Ini bukan hanya sekadar rangkuman yang disediakan oleh sekuritas Anda, atau berita-berita gratis yang singkat agar Anda tertarik membacanya dan mengklik iklan mereka. Laporan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang menarik dan berguna, bukan informasi yang membosankan. Sebelum Anda dapat memahami kedua dokumen tersebut dengan baik, Anda perlu membaca banyak buku tentang teori investasi. Ada banyak strategi investasi yang berbeda, dan Anda perlu membaca banyak untuk menemukan strategi yang paling cocok dan nyaman bagi Anda.
Jika Anda tidak bisa atau tidak betah membaca, mungkin saham bukanlah tempat yang tepat bagi Anda. Anda bisa mempercayai orang lain untuk membaca literatur-literatur tersebut, seperti reksadana, termasuk reksadana indeks.
Jika Anda mencari buku tentang profil investor saham yang sukses seperti Warren Buffet, Peter Lynch, dan Lo Keng Hong, sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk membaca setiap hari.
- Warren Buffet menghabiskan 80% waktunya setiap hari untuk membaca. Saran dari beliau bagi mereka yang ingin sukses seperti dirinya adalah: “bacalah 500 halaman setiap hari”.
- Dalam seminar, Lo Kheng Hong mengatakan bahwa ia memiliki 40 buku yang berbeda tentang cara berinvestasi ala Warren Buffet, hanya untuk mempelajari “cara berinvestasi” terlebih dahulu. Setiap pagi, Lo Kheng Hong bangun dan pergi ke taman rumahnya untuk membaca. Ia juga berlangganan beberapa koran.
Jadi, kesimpulannya, saham adalah tempat yang cocok bagi orang yang rajin membaca, dan membaca banyak adalah cara terbaik untuk menganalisis saham.