Sebagai seorang mahasiswa yang sedang mengejar gelar S2, saya ingin berbagi pandangan pribadi mengenai manajemen waktu.
Meskipun banyak orang hebat, motivator, atau pihak yang terkesan mengesankan yang mempromosikan cara tertentu dalam mengatur waktu, tidak semua metode tersebut akan efektif bagi setiap individu. Setiap orang memiliki ritme yang berbeda dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, baik itu dalam hal pribadi maupun kelompok, termasuk dalam konteks akademik. Jika ada orang yang mampu bekerja sambil kuliah dan mengurus anak, itu mungkin karena mereka sudah terbiasa menghadapi banyak tanggung jawab sekaligus. Namun, jika cara tersebut tidak sesuai dengan ritme Anda yang tidak bisa menyelesaikan banyak hal secara bersamaan, maka mencoba menerapkannya justru akan menghambat atau bahkan memperburuk kinerja Anda sendiri, terutama dalam hal kuliah atau hal-hal yang berhubungan dengan akademik.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat saya berikan kepada Anda semua yang ingin mengelola waktu, dan saya percaya ini berlaku secara umum, tidak hanya untuk mahasiswa S2, tetapi juga S1 atau bahkan di bangku sekolah. Pertama, lakukan semua tugas akademik atau yang Anda anggap penting terlebih dahulu, kemudian gunakan sisa waktu untuk keperluan pribadi Anda. Tidak ada yang salah dengan bersenang-senang dengan teman atau melakukan aktivitas non-akademik yang menyegarkan jiwa, asalkan Anda tidak melupakan tanggung jawab Anda sebagai mahasiswa. Jangan biarkan tugas menumpuk di meja dan pikiran Anda, karena itu hanya akan menimbulkan beban moral yang tidak perlu.
Ada beberapa alasan mengapa saya menerapkan cara berpikir ini. Pertama, jika kita memprioritaskan hal-hal yang tidak penting dan menunda yang penting, kita akan menghadapi kesulitan sendiri. Saya juga bukan tipe orang yang suka terikat dengan jadwal dalam mengerjakan tugas dari kampus atau dosen pembimbing saya. Namun, selama saya berkuliah S2, saya tidak pernah mengalami situasi di mana saya harus mengerjakan tugas pada hari terakhir atau saat pengumpulan, kecuali jika memang diberikan waktu satu hari untuk mengerjakannya. Saya lebih suka menggunakan waktu sebaik mungkin dengan ritme atau metode yang saya sukai, tanpa terikat oleh waktu. Namun, bukan berarti saya akan menunda-nunda pekerjaan hingga menit-menit terakhir. Saya selalu memulai mengerjakan tugas sejak awal ketika diberikan, dan jika saya bisa menyelesaikannya jauh sebelum batas waktu, saya dapat menggunakan waktu sisa dengan santai tanpa tekanan. Terlebih lagi, jika tugas dapat dikumpulkan lebih awal, hal ini akan memberikan respon positif dari dosen dan meningkatkan kepuasan atas pekerjaan yang saya lakukan.
Tidak ada rumus pasti mengenai bagaimana mengatur waktu dengan tepat, akurat, dan terencana. Namun, yang selalu saya pegang adalah prinsip ini: “Jangan biarkan waktu mengendalikan dan membatasi dirimu, tetapi buatlah dirimu mampu mengendalikan waktu sesuai dengan ritme hidupmu.” Prinsip ini juga membantu saya menghindari masalah kesehatan mental dan fisik selama kuliah, kecuali kurangnya waktu untuk bersantai karena lokasi kuliah saya yang tidak mendukung untuk jalan-jalan atau sekedar bersenang-senang. Itulah jawaban dari saya, semoga bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.