Perilaku yang mulia harus dihormati. Orang tidak mengharapkan apapun dari orang lain meskipun mereka sedang menderita. Ini bukanlah sikap sombong dan menolak bantuan orang lain. Ini bukan untuk mempercepat kedewasaan, tetapi ada kekuatan dan kepemilikan moral sosial.
Dalam ajaran Islam, tindakan ini disebut bertawakal. Berbeda dengan orang yang ingin disayang, mencari belas kasihan orang agar mereka bersedia membantu, citra dirinya rendah, kusam, dan tidak teratur.
Maaf, ada seorang pengemis yang pergi dan pulang menggunakan sepeda motor, motornya bagus lagi. Dia berpakaian kumel, wajah dan rambutnya sama kusutnya. Suatu hari, dia berhenti di dekat tempat saya menghitung uang yang dia dapatkan. Saya bertanya, berapa yang Anda dapatkan hari ini? Dia menjawab 250 ribu.
Saya bertanya lagi, rata-rata berapa uang yang Anda dapatkan per hari? Dia menjawab antara 150-200 ribu. Meskipun pendapatan tersebut cukup besar untuk ukuran kota atau kabupaten, namun nilai sosialnya rendah. Itu adalah konsekuensi logis dari citra yang selalu ingin disayang.
Orang yang tidak ingin disayang sebenarnya akan sangat menerima pemberian orang lain. Apapun yang diberikan kepadanya pasti akan diterima dengan menghormati pemberian tersebut. Justru jika kita menemukan orang-orang seperti ini, kita harus berusaha memberikan perhatian lebih kepada mereka. Karena sebenarnya mereka berusaha menjaga kehormatan diri mereka. Saya yakin mereka memiliki pengetahuan dan keyakinan di atas rata-rata.