Pertama-tama, saya tidak setuju dengan istilah menyimpan saham. Bukan tanpa alasan, karena konsepnya sudah salah.
Jadi, konsep menabung itu adalah Income – Consumption = Saving. Dan jika kita mencari return dari tabungan, baru bisa disebut investasi. Itu adalah gagasan pertama saya. Jika ingin tahu lebih banyak, coba cari buku personal finance, di sana dijelaskan lebih banyak.
Kembali ke topik utama, investasi saham. Sebenarnya agak sulit untuk memberikan gambaran tentang investasi di pasar modal secara komprehensif, karena ada perbedaan yang cukup besar antara teori portofolio dengan praktik investasi.
Investasi Saham
Menurut saya, istilah menabung saham memiliki tujuan untuk mendapatkan return jangka panjang dan cenderung sebagai investasi pertumbuhan. Yang membuat orang frustasi atau merasa investasinya gagal menurut saya adalah ketidakmampuannya dalam menyusun portofolio. Maka, saya lebih suka menyebutnya sebagai menyusun portofolio jangka panjang daripada menabung saham.
Prinsip saya dalam menyusun portofolio adalah struktur dan komposisi aset finansial yang ideal, dapat memberikan return yang diharapkan, dan membuat investor dapat tidur nyenyak (risiko yang dapat diterima). Dalam kasus ini, karena memiliki tujuan jangka panjang dan menggunakan prinsip investasi pertumbuhan, maka carilah perusahaan-perusahaan yang sudah matang, berkelanjutan, dan berkembang.
Misalnya, jika Anda memiliki tujuan untuk mengumpulkan aset dalam bentuk saham dengan harapan mendapatkan keuntungan modal di masa depan, selain itu Anda juga mengharapkan return dalam bentuk dividen. Anda dapat menyusun portofolio seperti ini, perusahaan A membagikan dividen setiap bulan Februari, Mei, Agustus, November.
Perusahaan B membagikan dividen pada bulan Maret, Juni, September, Desember.
Perusahaan C membagikan dividen pada bulan Januari, April, Juli, Oktober.
Hanya dengan membeli ketiganya, Anda bisa mendapatkan pembayaran bulanan. Apakah memungkinkan? Tentu saja, di pasar saham Amerika Serikat, Anda hanya perlu membeli 3 saham untuk mendapatkan dividen bulanan. Di Indonesia, biasanya dividen hanya dibayarkan dua kali setahun dan kadang-kadang hanya sekali. Apakah bijak untuk memilih 12 saham Indonesia agar mendapatkan dividen bulanan? Menurut saya, memilih 12 saham terlalu berlebihan dalam diversifikasi.
Kesimpulannya, investasi membutuhkan sumber daya, bukan hanya sumber daya keuangan tetapi juga sumber daya manusia. Kemampuan untuk menganalisis, melakukan diversifikasi, dan melakukan penyesuaian kembali sangat penting. Menurut saya, konsep membangun portofolio yang ideal lebih penting daripada hanya menabung dalam instrumen investasi.