Bagaimana caramu memilih instrumen investasi?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Gampang-gampang susah, ya menurut saya. Gampang kalau duitnya ada, susah kalau niat baik investasi tak didukung isi kantong.
Ok, andaikan saja Anda punya dananya. Maka, yang pertama kita tanyakan pada diri sendiri adalah, investasi mau buat apa?
Tujuan investasi itu sangat penting. Sama seperti kalau mau order Gojek/Grabbike, hal pertama yang harus diketahui adalah tujuannya. Tanpa tujuan, Anda nggak akan ke mana-mana, atau di mana pun ya tidak masalah.
Misalnya, Anda investasi sekarang mau dipakai untuk nikah 5 tahun lagi. Maka Anda tahu, berapa kebutuhan nikah 5 tahun lagi, berapa waktu tersisa untuk sampai ke 5 tahun di depan, dan siapa calonnya (perlu dooong, walau nggak usah dimasukkan dalam investasi juga.)
Biar semangat rencana nikahnya, kasih fotonya yang tjakeep
Dengan tahu time frame dan nilai yang ingin dicapai, Anda tahu berapa yang perlu diinvestasikan sekarang, atau misalnya dibagi secara bertahap, berapa tiap bulan perlu disisihkan.
Kemudian, Anda juga akan mulai mengatur alokasi aset/dana paling cocok ditaruh di mana nih. Untuk periode yang relatif pendek, 5 tahun, maka paling pas dana ditaruh mana. Perhitungkan juga risikonya.
Kalau menurut saya, paling cocok di reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap. Kedua produk reksa dana ini risikonya termasuk rendah, karena underlying asetnya juga minim risiko. Meski di reksa dana pendapatan tetap risikonya lebih tinggi dari pasar uang.
Untuk diketahui, reksa dana pasar uang itu asetnya diinvestasikan pada produk obligasi dengan tenor di bawah 1 tahun dan produk deposito. Bedanya sama investasi di deposito, returnnya bisa lebih tinggi. Kenapa? Karena kalau yang depositoin dalam nilai besar, ratusan miliar atau triliunan, otomatis bisa nego bunga. Dapat lebih tinggi daripada deposito di bawah Rp2 miliar.
Kenapa? Karena deposito di atas 2 miliar tidak dijamin oleh LPS, jadi akan dapat bunga lebih tinggi. Nah, Anda yang ikut beli produk reksa dana pasar uang, otomatis ikut renteng dapat bunga lebih tinggi.
Selain di dua produk itu, pisahkan sebagian untuk di deposito. Bunganya memang kisaran 3% sekian, apalagi per hari ini Bank Indonesia menurunkan lagi suku bunga acuan. Bakal lebih turun lagi deh.
Tambahan produk investasi yang cukup aman adalah Surat Berharga NEgara (SBN) ritel, seperti ORI, SBN, SBR, dan ST (sukuk tabungan).
Kenapa kok saya saya sarankan ke produk-produk dengan return biasa saja? Karena produk-produk itu risikonya rendah.
Kenapa tidak ke saham atau emas? Jawabannnya kembali ke tujuan investasi tadi. Kalau tujuannya buat biaya nikah, kan dana harus aman, tidak boleh kurang pas mau nikahan. Dan dengan tempo 5 tahun, investasi saham tidak direkoemndasikan.
Lhoh, padahal kan ada yang dapat return ratusan persen dalam setahun tuh?
Lha iya, tapi risikonya juga danamu hilang karena volatilitas pasar. Lagian, kamu punya skill investasi di saham? Kalau tidak ya sudah, cari produk yang aman.
Milih reksa dana juga ada ilmunya lho… jadi akan panjang lagi kalau semua dijelaskan.
Catatan Kaki
[1] Cewek Sunda Emang Cantik-cantik, Tapi 5 Mitos Tentang Mereka Ini Bener Nggak Sih?