Kadang-kadang memang begitu alamnya, seperti tidak bisa mengikuti tips-tips begitu. Yang paling penting adalah “empati” yang ada di dalamnya.
Aku termasuk orang yang suka diajak ngobrol, mungkin karena aku adalah orang yang ambivert dengan dominasi ekstrovert, apa pun bisa nyambung. Aku senang mengetahui kehidupan orang lain, senang sekali mengikuti urusan orang lain, tapi aku hanya mengonsumsinya secara pribadi dan menjadikannya pembelajaran untuk masa depanku dari pengalaman-pengalaman yang aku pelajari dari orang-orang, seperti mencari petuah. Aku tidak tahu, tapi begitu saja, aku selalu bertanya-tanya apa pun, dan yang anehnya lawan bicaraku selalu merasa bahwa aku seperti “murid”. Mereka yang sedang mencari pelajaran hidup, jadi mereka sangat santai dalam menjawab setiap pertanyaanku, bahkan dengan orang yang baru aku temui satu jam yang lalu. Nah, dan yang lebih aneh lagi tentang sifat ini adalah bahwa jika aku mengetahui masalah yang mereka hadapi, aku selalu menanyakan kabar mereka dan bagaimana cara mereka menyelesaikan masalahnya, apakah mereka baik-baik saja atau tidak. Dan itulah yang membuat mereka senang dengan aku. Pokoknya, aku tidak punya alasan mengapa aku begitu peduli dengan lawan bicaraku, aku juga heran dengan diriku sendiri. Mungkin itulah sosok pribadi yang menurut mereka enak diajak bicara. Hehehehe…