Untuk menghindari karies atau gigi berlubang, orang sering merekomendasikan makan permen karet, terutama yang mengandung gula xylitol. Apa yang membuat permen ini unik?
Sebelum melanjutkan, mari kita pelajari sedikit tentang karies. Bakteri kolonial ada di rongga mulut, seperti yang kita ketahui. Koloni ini memakan sisa makanan di mulut, terutama gula. Bakteri mengolah gula di mulut dan menghasilkan asam sebagai produk sampingan. Asam ini merusak gigi dan melarutkan kalsium penyusun gigi.
Itulah mengapa menyikat gigi sangat disarankan untuk menghilangkan sisa makanan, sehingga bakteri tidak dapat mencernanya.
Lalu, dimana peran permen karet xylitol ini?
Mulut kita, sebagaimana bagian tubuh yang lain, sudah dibekali sistemnya sendiri dalam urusan proteksi.
Demi mencegah adanya tumpukan partikel sisa makanan, mulut kita akan mensekresi saliva (air liur) pada saat kita memakan sesuatu. Jadi, simpelnya, saliva ini nanti akan ‘membilas’ rongga mulut kita.
Beberapa lokasi glandula (produsen) saliva di mulut kita.
Di sinilah peran permen satu ini!
Produksi saliva sendiri dapat dirangsang lewat beberapa cara, salah duanya dengan rasa makanan dan gerakan mengunyah.
Ketika kita mengonsumsi permen karet, kita pasti akan mengunyahnya puluhan kali. Di sinilah produksi saliva akan ditingkatkan lewat rangsang pengunyahan. Selanjutnya, rasa manis pada permen juga turut membantu meningkatkan sekresi saliva.
Lalu, kenapa harus xylitol?
Xylitol memiliki keunikan dibandingkan jenis gula atau karbo pada umumnya. Keunikannya terletak pada sifatnya yang tidak dapat difermentasi bakteri. Oleh karena itu, tidak akan terjadi penumpukan asam.
Akhir kata, disarankan untuk mengonsumsi permen karet xylitol setiap kali kita selesai makan.
Penjelasannya tidak lebih dari itu. Saya mohon kepada dokter yang jauh lebih berpengalaman di sini untuk memperbaiki kesalahan saya.