Bagaimana kinerja Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung?
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Sebelumnya saya sudah membahas tentang masa pemerintahan mantan Walikota Dada Rosada (2003–2013), ada baiknya saya coba bahas juga masa pemerintahan mantan Walikota Ridwan Kamil (2013–2018). Jawaban ini akan sangat panjang karena cukup kompleks.
Sebelum lanjut, saya sarankan anda baca jawaban saya sebelumnya tentang era walikota Dada Rosada:
Jawaban Naufal Hadyan Wibowo untuk Apa yang tidak kamu senangi dari Bandung?
Kenapa saya sarankan anda membaca jawaban di atas terlebih dahulu? Karena kesan positif-negatif pemerintahan Ridwan Kamil lebih kompleks, banyak yang bersifat subjektif dan persepsional. Berbeda dengan era Dada Rosada yang memang dapat dilihat secara nyata dan objektif. Jadi bisa dilihat bagaimana kontrasnya kalau dibandingkan.
Kalau anda pendukung militan Kang Emil yang selalu membela setiap programnya secara fanatik, mungkin anda akan terpelatuk (triggered). Sudah terlalu banyak yang membahas hal-hal positifnya, bagaimana ia berhasil menyelesaikan berbagai masalah yang diwarisi dari walikota sebelumnya, tapi mari kita seimbangkan dengan juga membahas sisi negatifnya.
-POLA PIKIR ARSITEK
Saya orang Bandung, dari lahir tinggal di Bandung. Saya juga seorang arsitek. Saya sekolah S-2 di kampus dan jurusan di mana dulu Kang Emil mengajar menjadi dosen (Magister Rancang Kota, SAPPK ITB). Dan saya bisa mengonfirmasi bahwa pola pikir Kang Emil meskipun sudah menduduki kursi walikota tetap tidak terlepas dari pola pikir seorang arsitek.
Beberapa pola pikir arsitek yang saya observasi sangat sering diaplikasikan Kang Emil selama menjabat walikota:
-BEAUTIFICATION
Kang Emil sebenarnya beruntung, karena di masa jabatannya Bandung menjadi tuan rumah dari 2 acara besar, yaitu Konferensi Asia Afrika 2015 dan Pekan Olahraga Nasional 2016. Dari 2 acara ini Kota Bandung mendapatkan banyak suntikan dana, baik dari Corporate Social Responsibility (CSR), Pemprov, maupun Pemerintah Pusat untuk mempercantik fasilitas kota, dan banyak yang masih bertahan hingga sekarang. Makanya kalau anda ingat objek-objek dekorasi kota yang membuat Bandung jadi cantik seperti sekarang, ya berikan atribusi juga pada 2 acara besar ini, karena tanpa dana dari 2 acara besar ini gerak Kang Emil akan sangat terbatas.[3][4]
Beberapa objek yang dipasang/dibangun/direnovasi saat itu untuk mempercantik Kota Bandung:
Tapi baca, hanya “mempercantik” (beautification), berarti tidak menyelesaikan masalah mendasar yang ada di Kota Bandung. Tidak menyelesaikan kemacetan, banjir, dan kerusakan lingkungan Bandung Utara, hanya membuat pencitraan yang baik agar Bandung bisa bersolek ketika menjadi tuan rumah kedua acara ini.
Upaya mempercantik ini juga terlalu terfokus pada area-area tertentu yang memang potensial didatangi pengunjung, sementara area lainnya ya dibiarkan terbengkalai sampai sekarang. Saya ingat ketika Pemkot membongkar dan membangun ulang trotoar di Jl. Asia Afrika yang sebenarnya rupa awalnya masih bagus, tapi membiarkan Jl. Ciumbuleuit dan Jl. Ters. Jakarta tetap tidak memiliki trotoar hingga detik ini.
-PENCITRAAN
Berbagai program dan kebijakan Kang Emil memang sangat erat dengan pencitraan. Bagaimana mencitrakan dirinya dan bagaimana mencitrakan produk hasil kerjanya untuk dijual ke masyarakat. Tidak masalah apabila produknya itu tidak berfungsi dengan maksimal, atau bahkan tidak ada fungsinya sama sekali. Asal menjadi pusat perhatian (center of attention), menarik mata (eye catching), dan layak dikirim di sosmed (instagrammable), maka layak untuk dibangun dan dipasarkan.
Beberapa contoh dari produk-produk ini:
Coba, dari produk-produk di atas mana saja dari keempat pola pikir arsitek yang diaplikasikan oleh Kang Emil? Tentu anda sudah bisa membaca sendiri ya.
-HAL-HAL POSITIF
Meskipun dengan berbagai kekurangan ini, saya tidak bisa membenci pemerintahan Kang Emil seperti saya membenci era pemerintahan walikota sebelumnya Dada Rosada. Terbukti, Kang Emil dapat menyelesaikan banyak permasalahan yang ia warisi dari walikota sebelumnya. Metode black box itu seringkali berhasil melahirkan solusi yang patut diacungi jempol seperti:
Jadi begitu, ketika penerusnya Mang Oded naik menjadi walikota, mayoritas masyarakat Bandung tidak berharap banyak, hanya berharap semua program yang dijalankan Kang Emil sebelumnya tetap diteruskan. Puas atau tidak dengan era pemerintahannya, kita tidak dapat memungkiri bahwa Kang Emil berhasil meningkatkan standar yang diharapkan masyarakat Bandung pada pemimpinnya.
Catatan Kaki
[1] Rethinking the Black Box in Architecture Design Studio – Serap Durmus Ozturk, 2020
[2] Dituduh Menampar Sopir Angkot, Ini Jawaban Ridwan Kamil – Tribunnews.com
[3] PON 2016 di Jabar sedot biaya Rp 3 triliun | merdeka.com
[4] Demi Dana KAA, Ridwan Kamil Gadaikan Diri sebagai Jaminan
[5] Halte Bus di Jalan Sukajadi Bandung Sudah Dua Bulan Rusak, Calon Penumpang Tak Bisa Duduk – Tribun Jabar
[6] Minim Anggaran, Sejumlah Taman Kota Bandung Tak Terawat
[7] Infografis: Rute dan Harga Tiket Bus Bandros | Your Bandung
[8] Berhati-hati Trotoar Bandung Yang Baru Licin Waktu Hujan
[9] Belum Tahan Setahun, Trotoar Granit di Kawasan Dago Sudah Rusak dan Pecah – Tribun Jabar
[10] Hindari Kawasan Dago, Pohon Tumbang Tutup Jalan
[11] Warga Protes Pelebaran Trotoar di Jalan Sudirman Bandung
[12] Road diet – Wikipedia
[13] Percepat Proyek, Tim URC DBMP Bandung Ditambah |Republika Online
[14] Pemkot Bandung Bentuk Pasukan Penyapu Jalan
[15] Gedung Karya Bung Karno Disegel, Kang Emil: Ada Pelanggaran Luar Biasa
[16] https://cakrawalajabar.com/2019/10/28/disbudpar-kota-bandung-sosialisasikan-peraturan-daerah-nomor-7-tahun-2018-tentang-pengelolaan-cagar-budaya/
[17] Kiara Artha Park, Taman Tengah Kota Terbaru di Kota Bandung yang Bikin Pengunjung Penasaran
[18] Beroperasi Hari Ini, Begini Megahnya Terminal Baru Bandara Husein
[19] Mantan Dirut BIJB Jabat Dirut Bandung Infra Investama | Bandung Bisnis.com