Kekecewaan saya terhadap ayah saya sangat mendalam.
Saat ini, ayah saya berusia 82 tahun. Dulu, saya sangat dekat dengannya dan menganggapnya sebagai sosok pria terbaik dan terhebat. Saya merasa sangat bangga karena saya adalah anak yang paling dekat dengannya.
Namun, sejak ibu saya meninggal pada Juli 2021, saya mulai melihat sisi lain dari ayah saya yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Pada hari pemakaman ibu, saat saya merasa hancur, ayah saya malah berseloroh tentang keinginannya untuk menikah lagi. Saya sangat marah mendengar hal tersebut, terutama karena reaksi kakak ipar saya yang mendukung ucapan ayah saya.
Beberapa minggu setelah kepergian ibu, ayah saya mengajak saya untuk membahas niatnya menikah lagi, padahal ibu saya baru saja meninggal. Saya merasa sangat terluka dan marah. Selama ini, ibu saya selalu menutupi sikap buruk ayah saya, seperti ketidaksetiaan dan perlakuan kasarnya terhadap ibu.
Contohnya, ibu saya sering menangis karena kelakuan ayah yang genit dan membeli barang untuk wanita lain, tapi selalu ada alasan untuk menutupinya. Bahkan, ibu saya selalu berusaha menjelaskan bahwa ayah saya hanya berniat baik, meski sering kali mengabaikan perasaan ibu.
Saya juga memberi ibu dan ayah uang bulanan yang cukup besar, tapi ayah saya sering meminta tambahan dari bagian ibu dengan alasan pribadi. Meskipun begitu, ibu saya tetap mendukung dan tidak pernah mengeluh.
Ketika kami berangkat umroh pada 2018, saya mendengar kabar bahwa ibu saya diperlakukan dengan buruk oleh ayah di tanah suci. Ayah saya bahkan jatuh dan mengalami cedera karena perlakuan buruknya.
Kemudian, saya menyadari bahwa ayah saya menikah diam-diam hanya dua bulan setelah ibu meninggal. Dia pergi tanpa memberi tahu kami, dan tidak peduli dengan masalah yang saya hadapi, termasuk ketika suami saya diketahui berselingkuh.
Sekarang, ayah saya sibuk dengan rumah tangga barunya dan terus meminta uang dari saya, bahkan di usianya yang sudah lanjut. Saya merasa sangat terluka karena dia tidak pernah hadir untuk memberi dukungan emosional di saat-saat sulit saya.
Meski saya sangat kecewa dengan perilaku ayah saya, saya tetap berusaha membantu beliau di masa tuanya dan mendukung tiga anggota keluarga inti saya yang mengalami kesulitan ekonomi. Terlepas dari semua masalah dengan ayah, saya kini bahagia menjalani hidup bersama dua orang yang saya cintai: anak-anak saya. 💖