Sebelum saya berbagi pengalaman program setahun saya sebagai sukarelawan di Jerman atau FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr), saya memberi tahu Ende aupair di jawaban sebelumnya bahwa saya akan melanjutkan dengan visa Sprachkurs, tetapi apakah terkadang cocok untuk Ausländerbehörde (Abh). sesuka hati mereka, sebelumnya Gf saya bernama Abh, apakah masuk akal jika Aupair berlanjut hingga akhir Juli 2022 dengan Visa Sprachkurs? Karyawan itu menjawab tadi, masuk akal! Tapi ketika GF mengkonfirmasinya pada bulan berikutnya, Mitarbeiter mengatakan dia bahkan tidak bisa mendengarkan! Di situ aku dan pacarku sudah panik.. sisa waktu 3 bulan untuk mengurus visa, tapi semuanya tidak berjalan sesuai rencana awal.. Abh, tempat tinggalku, pihak Aupair bilang kalau Aupair tidak bisa melanjutkan Sprachkurs Visa. adalah satu-satunya pilihan untuk melanjutkan Fsj , yaitu dengan Ausbildung, jika Anda tidak harus melanjutkan ausreisen dari Jerman!
lalu adikku menenangkan diri dan berkata “Wir schaffen das!”. Pada bulan Januari 2022, saya dan pacar saya sedang mencari posisi yang kosong agar bisa memulai Fsj pada bulan April 2022, namun banyak yang menolak. Tentang aber ohne Unterkunft (tetapi tanpa perumahan/akomodasi) menerima stelle. Akhirnya setelah melalui proses yang panjang, kami mendapat tempat khusus penyandang disabilitas dari Wohngruppe. BTW, bintang ini menawarkan Unterkunft ;). Terdapat 1 ruangan lain di depan Wohnung, masing-masing memiliki kamar mandi sendiri, hanya Küche (dapur) yang digunakan bersama. Lalu perlengkapan dapurnya juga sudah benar-benar siap! Kühlschrank (kulkas), Mikrowellengerät (penyiapan makanan/minuman), Backöfen, meja makan, kursi, rak makanan, gelas, piring dan alat untuk membersihkan Wohnung sudah tersedia.
Ini Foto Wohnung saat selesai beberes di hari pertama pindahan 1 April 2022.
Oke langsung saja, jadi saya akan memulai Fsj awal April 2022 di Wohngruppe/Wohnheim für Menschen mit Behinderung. Lebih khusus lagi dalam dokumen Einrichtung Kinder mit Beeinträchtigung. Jadi saya bekerja dengan anak-anak dan orang dewasa dengan disabilitas fisik dan mental. Saat ini ada 9 Bewohner (Warga) di grup saya. Mulai dari bayi hingga orang dewasa. Bagaimana perasaan saya pada hari pertama kerja? Pada dasarnya saya Aufgeregt!! Saya tidak punya pengalaman bekerja di departemen Pflege dan tiba-tiba bekerja di departemen Pflege terasa membingungkan dan sangat melelahkan ketika pekerjaan dimulai.
Apa yang kami lakukan setiap hari di Wohnheim? Oke saya jelaskan, jadi saya kerja disana Dientsplan, kalau saya datang pagi (Frühdienst) AB 6.00 Uhr Bus 13.30, saya datang sore (Langspät) AB 13.30 Uhr Bus 20.30, lalu Zwischendienst AB 9.00 Uhr Bus 17.30 dari pukul 13.00 bis 20.00. Kami istirahat setengah jam. Lalu sebagian besar jadwal kerja saya adalah satu minggu ketika saya mendapatkan Frühdienst, seminggu setelah itu Langspät. Kalau pagi datang, biasanya kalau sudah sampai rombongan langsung menuju Bada Besar (Pemandian) untuk menyiapkan peralatan seperti Handtuch, Desinfeksi, Vorlage, Kleidung, USW untuk menyiapkan Pflege Si Bewohner. Ketika semua perlengkapan sudah siap di Pflegetisch/kasur, aku membawa Bewohner dari kamarnya, bangun dulu dan berkata Guten Morgen ^_^. Lalu saya berjalan sekitar 10 langkah dari kamar Bewohner menuju ke Pflegetisch, jika Bewohner masih bayi tidak merasa lelah, namun jika sudah remaja perasaannya sangat tidak enak. Jadi bagi Bewohner yang sudah dewasa, kami semua Mitarbeiter/Karyawan menggunakan alat untuk mengangkatnya ke Pflegetischi menggunakan alat yang disebut Lifte”, ini sangat-sangat berguna dalam dunia akting. Jika anda ingin mengetahui apa itu lift, anda bisa mencari di Google.
Nah setelah sampai di Pflegetisch, biasanya aku mulai dari Gesicht abwischen (lap-lap wajah), Dada, tangan, lengan, perut, Intim Bereich, pokoknya semua heheh. Terus yg paling penting tuh harus perhatiin ada yg aneh gak di tubuh si Bewohner saat kita pflegen mereka, contohnya kalo ada benjolan di leher, kulit iritasi, atau ada luka itu semua harus kita catat di Dokumentation, hal sekecil apapun harus dicatat karena ini penting. Terus, setelah lap mengelap lanjut ke makein Vorlage utk remaja, Pampers utk bayi, makein baju celana kaos kaki lanjut ke proses dudukin si Bewohner ke Rollstuhl (kursi Roda). Kalo si Bewohnernya ringan, masih oke untuk diangkat. Tapi kalau si Bewohnernya berat, pasti pake alat yg diatas tadi. Oh iya, fyi.. Hampir semua Bewohner di tempat kerja aku harus dipakein Korsett dan juga Fußorthesen, yg penasaran gambarnya gimana bisa search di google yaa.. Jadi Korsett dan Fußorthesen itu termasuk hal yg paling penting untuk membentuk tubuh para Bewohner agar lebih Ideal, maksudnya disini ideal gimana? Ya, tubuh mereka bukan seperti kita yg kalau duduk bisa tegak lurus, kebanyakan para Bewohner selalu Bungkuk, jadi Korsett sangat membantu. Begitu jg dengan Fußorthesen untuk membentuk kaki.
Jadi, setelah proses Pflege selesai, lanjutkan memberi makan Beweghorn untuk sarapan. Jadi mereka makan Brei (bubur) untuk sarapan. Bagi saya, Bewohner adalah seseorang yang tidak bisa mengunyah makanan, biasanya hanya menelannya, itupun harus menyuapinya perlahan karena sering tersedak. Jadi di kelompok saya ada 2 Behoswer yang perlu diberi makan, selebihnya disuntik dengan jarum suntik ke dalam perut Behoswer yang sudah ada selangnya. Ketika Bewohner Essenzeit (waktu makan) selesai, kami berkumpul di Gruppenraum (ruang kelompok) untuk mendengarkan musik atau menonton TV dll. Setelah kurang lebih 2 jam menikmati musik dll, kami melanjutkan makan siang, dilanjutkan ke bagian Pflege untuk mengganti Vorlage/Pampers, lalu meletakkan Bewohner untuk tidur siang. Jadi sebelum Übergab dengan Kollegen di shift berikutnya, keluarga Bewehörens harus berada di tempat tidur.
Begitulah aktivitasku selama aku bekerja sebagai FSJ (sukarelawan) di Wohnheim. Kalo untuk Langspät dienst kegiatannya gak jauh beda sama Frühdienst. Yg bedanya itu Nachtdienst, ini biasanya mereka cuma gantiin Vorlage/Pampers, bikin posisi nyaman para Bewohner untuk tidur, jadi biasanya si Nachtdienst ini ngebuat si Bewohner biar gak selalu miring ke kiri atau miring ke kanan posisi tidurnya. Sebagaimana orang normal yg kalo tidur kadang mau ganti posisi, jadi tuh kalo si Bewohner nangis atau teriak atau meringkih itu biasanya menandakan udah gak nyaman sama posisinya, minta di miringkan atau dalam posisi telentang.
Ah ya, Behwen biasanya tidak hanya mengidap satu penyakit saja… mereka menderita lebih dari satu penyakit, mereka selalu hidup dengan obat-obatan, semua diresepkan oleh dokter. Kemudian yang boleh memberikan obat hanya Fachkraft (dokter spesialis), tapi anak FSJ tidak.
Sebenernya banyak bgt yg mau aku share, cuma masih bingung mau mulai darimana. Ini tuh kayak simple kerja di Wohnheim, tapi menurutku gak juga. Banyak kegiatan para Bewohner, seperti Physiotherapie, Spaziergang, jadwal di cek sama si Hausarzt/Kinderarzt (Dokter/dokter anak), ada jadwal cek gigi, jadwal cek selang makanan yg di perut dll.
Intinya adalah mengucapkan selamat yang luar biasa kepada pemerintah Jerman karena telah menciptakan sistem yang luar biasa ini. Dimana anak-anak penyandang disabilitas benar-benar termasuk dalam negara bagian ini. Dijaga dengan baik, dijaga dengan baik, Bewohner mengerang kesakitan, segera memeriksa kenapa, apa yang salah, memanggil dokter. Mereka diberikan makanan bergizi, obat-obatan yang dijual bebas, kursi roda dan peralatan fisioterapi canggih, serta menerima uang dari pemerintah untuk membeli pakaian dan hadiah, seperti untuk ulang tahun atau Weihnachten.
Yg bikin hati terenyuh lagi, pemerintah Jerman gak membeda-bedakan mau itu si Bewohner asli Jerman (Deutsche) atau orang asing intinya harus dirawat sebaik-baiknya. Di Grupp aku cuma 4 Bewohner asli Jerman dan sisanya Ausländer. Tapi tetep aja, semua Kollegen ku sayang sama para Bewohner, ga ada dibeda-bedain. Maka dari itu, banyak Ausländer yg mau dateng ke Jerman cuma mau nitipin anaknya yg cacat ke Wohnheim di Jerman abis itu ada orang tuanya yg ga pernah dateng lagi :'(.
Dari apa yang saya amati selama tinggal dan bekerja di sini, tingkat kemanusiaan masyarakat di sini berada pada tingkat yang tinggi. Mereka benar-benar memantapkan diri mereka sebagai Bewehör. Jika kita merasa sakit, jangan lakukan itu pada Behwener. Mereka sangat berhati-hati untuk memastikan Wohngruppen Bewohner tidak sakit. Ah iya, di tempat saya bekerja biasanya warganya cacat berat, ada yang lengannya kaku banget sampai tidak bisa digerakkan dan hanya matanya yang bergerak, ada yang kepalanya lebih besar dari normal (hidrosefalus), ada yang punya gangguan jantung dan paru-paru, ada yang buta, penderita epilepsi, dan sebagian besar mengalami gangguan bicara. Saat mereka merasakan sakit, biasanya bermanifestasi sebagai menangis, menjerit, atau kejang. Terkadang saya merasa sedih ketika melihat mereka kesakitan.