Bukan aku, tapi teman baikku yang menikah di usia yang masih muda. Dia memiliki tiga anak dan menjadi ibu rumah tangga. Suaminya selingkuh, dan itu sangat menyedihkan. Aku merasakan kesedihannya. Kami sempat membicarakannya dengan keluarga besar, dan keduanya ingin berubah.
Namun, tingkat kepercayaan terhadap pasangannya berubah. Dia tidak menjadi lebih protektif, malah menjadi cuek dan tidak peduli. Meskipun urusan rumah tangga dan kebutuhan hidup masih berjalan, temanku mengatakan bahwa dia tidak merasa 100 persen karena hanya melakukan tugasnya saja. Hubungan dengan mertua dan ipar juga meninggalkan luka, karena orang tua pasti akan membela anaknya.
Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, dia hanya berusaha tetap waras demi anak-anaknya sambil berdoa agar setiap hari dapat dijalani dengan baik. Bekas luka itu cukup dalam. Tinggal menunggu anak-anak tumbuh dewasa dan semoga mereka tidak mengetahui perbuatan buruk ayah mereka yang dulu menyakiti ibunya.