Semua senjata api beroperasi berdasarkan prinsip dasar yang serupa. Prosesnya dimulai dengan menarik pelatuk, yang menggerakkan pin penembakan untuk menekan primer. Primer ini kemudian menghidupkan bubuk mesiu di dalam peluru, menghasilkan tekanan yang mendorong peluru keluar dari laras.
Dalam animasi GIF ini, proses kerja senapan Colt .45 (diameter 11,25 mm), yang digunakan oleh Angkatan Darat AS dari tahun 1911 hingga 1985, diperlihatkan dengan jelas. Animasi ini dibuat oleh Jacob O’Neal.
Animasi menunjukkan langkah-langkah awal dimulai dengan ‘slide’, yang merupakan bagian atas pistol yang digerakkan mundur. Untuk tembakan pertama, penembak harus menggerakkan slide ini secara manual.
Setelah slide mundur, hammer akan terpasang dan siap untuk melepaskan peluru. Hammer berfungsi untuk menghasilkan percikan api pada mesiu peluru, memicu tekanan yang mendorong peluru keluar dari senjata.
Ketika pemicu ditekan, sebuah tangkai kecil yang menahan hammer dipindahkan, memungkinkan pegas vertikal di gagang senjata menggerakkan hammer. Hammer kemudian memukul striker berbentuk ‘jarum’ di bagian belakang slide, yang menyalakan mesiu peluru dan mengeluarkan peluru.
Tekanan dari pembakaran mesiu tidak hanya mendorong peluru ke depan tetapi juga menyebabkan casing peluru terdorong ke belakang. Desain senjata memastikan casing keluar melalui lubang di bagian atas senjata. Dorongan dari casing ini juga mendorong slide kembali ke posisi semula secara otomatis, sedangkan pegas di dalam selongsong memastikan peluru baru masuk setelah peluru sebelumnya ditembakkan.
Proses ini berlangsung sangat cepat dan hampir instan, menggabungkan prinsip aksi manual, kekuatan tembakan, dan pengaturan bagian internal untuk mencapai akurasi. Setiap tembakan pada senjata ini memerlukan penekanan pemicu, berbeda dengan tembakan otomatis seperti pada senapan mesin yang dapat menembak beberapa peluru secara bersamaan.