Setelah benci lalu saya dapat apa?
Meja? Gagam? Gelar sebagai pahlawan nasional? Salah satu bangunan di jalan Sudirman? Apa gambar wajah yang mirip dengan gunung Rushmore? Sebenarnya, semua yang saya sebutkan tidak akan terjadi jika saya membenci mereka yang memiliki orientasi seksual berbeda; bahkan kebencian yang saya miliki terhadap mereka akan menjadi lebih buruk dan seperti saya terinfeksi virus negatif. Orang yang membenci sesuatu akan menunjukkan sifat dan hati yang buruk, sehingga jelas bahwa jika orang terus membenci sesuatu, yang rugi bukan orang lain.
Selain itu, tidak perlu dikatakan bahwa LGBT sama dengan semua orang, karena tidak ada orang yang secara otomatis gay atau hiperseksual yang juga lesbian atau transgender.
Ini kan sama saja menggeneralisir orang heteroseksual otomatis semuanya selalu tidak mampu menahan nafsu pribadinya terhadap lawan jenis, coba anda pria lalu digeneralisir oleh wanita sebagai sosok yang hiperseksual padahal tidak, lantas apakah terima? Begitulah yang kemungkinan besar dirasakan oleh mereka yang tergolong dalam LGBT.
Orang apa — apa membenci seperti sudah paling benar saja hidupnya, percuma benci pria gay karena takut akan nafsu mereka kalau nyatanya anda juga menakutkan banyak wanita akan nafsu anda sendiri. Saya bukan mendukung mereka kok, bahkan terkadang saya merasa parade LGBT itu seakan berlebihan dan sedikit kontroversial, tapi kalau sampai level membenci saya rasa konyol dan merugikan diri saya sendiri.