Saya ada teman tukang parkir. Sepuluh tahun lalu dia beli lahan parkir seharga 3,5 juta dari preman. Preman ini sebetulnya dikasih gratis sama yang punya toko untuk kompensasi jaminan keamanan. Oh iya itu toko pakaian yang saat itu masih baru. Di tahun tahin pertama berjalan toko itu masih sepi, tapi ditahun tahun berikutnya toko itu jadi sangat ramai. Teman saya mulai kewalahan kalau markir cuma dibantu anaknya. Akhirnya dia rekrut tenaga untuk bantu di lapak parkirnya. Awalnya dia rekrut 2 orang. Masing masinh untuk shift siang dan malam. Ditahun ketujuh dia sudah punya 8 karyawan. Mereka kerja bergilir hari. Dan setiap hari 2 orang kerja shift siang 2 orang shift malam. Teman saya sudah tidak terjun ke lapangan langsung. Dia ke lapak paling untuk antar kopi, rokok dan ransum buat karyawan. Kadang kadang nongkrong sebentar ngobrol sama karyawan atau sama pemilik toko.

Apa saja biaya yang ia keluarkan.

1. Pendapatan harian karyawan. Ada rumus prosentasenya.
2. Konsumsi.
3. Setoran resmi ke dinas terkait.
4. Jatah preman dan tamu khusus. (tidak rutin tapi cukup sering meski tidak maksa nominal)

Udah jadi boss rupanya temen saya ini. Pernah saya tanya pendapatan harian langsung ke karyawannya. Mereka bilang bervariasi tergantung keramaian sekitar 90 – 150 per hari per orang. Wah pantesan bosnya udah mampu bikin rumah bagus dan daftar haji.

Suksess kawan.