Saya ingin menjawab hal ini dengan pengalaman dari keluarga saya.

Keluarga dari pihak bapak saya adalah keturunan cina dimana bapak saya beragama katolik dan ibu tiri saya beragama buddha. Keluarga dari bapak saya juga masih sangat kuat mempercayai berbagai kepercayaan yang berasal dari cina.

Keluarga dari pihak ibu saya berasal dari Yogyakarta dimana keluarga besar saya adalah katolik dengan kebuadayaan ala jawa kuat, tetapi ibu saya sendiri beragama islam bersama bapak tiri saya yang juga beragama islam tapi berasal dari singapura sehingga kuat kebuadayaan melayunya. Beberapa anggota keluarga saya sendiri merupakan atheist, walau saya agnostik.

Apakah yang kami lakukan? Bertengkar? Tentu tidak. Malah kita saling menghormati apapun yang kita percayai. Jika salah satu anggota keluarga menjalankan ibadah atau merayakan hari besar keagamaan kita akan mengucapkan selamat. Tidak diperlukan adanya kebencian diantara kita untuk tidak mengucapkan kebahagiaan kepada anggota keluarga sendiri yang merayakan acara keagamaan.

Dengan dibesarkan dari latar belakang tersebut, saya akan bahagia untuk mengucapkan selamat kepada orang lain untuk perayaan agama mereka.

Bagaimana untuk orang lain? apakah mereka boleh mengucapkan selamat ke agama lain? Itu kembali lagi ke kepercayaan di dalam diri sendiri. Saya sih pribadi boleh-boleh ajah.