Saya mungkin tidak terlalu paham soal kasus etika penyiaran, tapi saya ingin berbagi sedikit pengalaman menonton film Hollywood dua dekade lalu.
Film yang saya maksud adalah 15 Minutes (2001).
Film ini mengisahkan Oleg (Oleg Taktarov) dan Emil (Karel Roden), dua residivis dari Rusia yang datang ke Amerika dengan tujuan menjadi terkenal. Mereka melakukan berbagai aksi kriminal seperti pencurian, pemerasan, pembunuhan, pembakaran, dan penyiksaan, sambil merekam semua kejahatan mereka menggunakan kamera milik Oleg.
Rekaman-rekaman itu kemudian dikirim oleh Oleg ke sebuah stasiun televisi melalui seorang penyiar berita bernama Robert Hawkins (Kelsey Grammer).
Situasi menjadi kacau, masyarakat panik, dan polisi kemudian menugaskan dua detektif, Warsawa (Edward Burns) dan Flemming (Robert De Niro), untuk menyelidiki video kejahatan tersebut serta menangkap Oleg dan Emil. Dalam pengejaran mereka, kedua detektif dibantu oleh seorang saksi mata, Daphne (Vera Farmiga), seorang imigran gelap yang selamat dari bangunan yang dibakar oleh Oleg dan Emil.
Film thriller berdurasi 120 menit ini menampilkan sejumlah bintang terkenal seperti Charlize Theron, Kim Katrall, dan Anton Yelchin, dan diproduseri oleh Robert De Niro. Film ini juga menjadi bagian dari Tribeca Film Festival.
Hal yang menarik dari film ini, dan yang relevan dengan pertanyaan terkait studi kasus etika penyiaran, adalah hubungan antara Oleg dan Robert Hawkins.
Oleg menyerahkan rekaman kejahatannya tanpa meminta bayaran, hanya demi ketenaran dan harapan untuk menarik perhatian produser film yang akan mempekerjakannya sebagai sutradara di Amerika. (Oleg memang memiliki bakat sinematografi dan bercita-cita menjadi sutradara.)
Sementara itu, Robert Hawkins digambarkan sebagai penyiar berita yang ambisius dan amoral, sangat haus akan ketenaran dan terus mencari berita terbaru untuk disiarkan, meskipun video tersebut berisi kekerasan dan eksploitasi yang ditayangkan tanpa melalui proses editing atau sensor terlebih dahulu.
Karakter Hawkins ini layak dianalisis sebagai studi kasus karena tindakannya sangat tidak terpuji dan bertentangan dengan etika penyiaran serta norma yang berlaku.