Kenapa Bangsa Indonesia tidak ada yang mahir bahasa Belanda padahal dijajah hinggan 3,5 abad?
AdriantoTeacher
Kenapa Bangsa Indonesia tidak ada yang mahir bahasa Belanda padahal dijajah hinggan 3,5 abad?
Share
Pada masa penjajahan Belanda, mereka tidak benar-benar memaksakan rakyat Indonesia untuk hidup dengan budaya Belanda. Budaya Belanda dianggap budaya kelas atas yang hanya bisa dinikmati orang Belanda atau keturunannya serta para bangsawan kelas atas saja. Orang-orang pribumi dianggap rendahan oleh orang Belanda sehingga tak layak untuk hidup seperti orang Belanda.
Selain itu saat masa penjajahan, para pemuda Indonesia atau bapak bangsa juga melalukan upaya untuk menghadang pengaruh Belanda sebagai salah satu cara untuk menuju kemerdekaan.
Soekarno dan Mohammad Hatta adalah dua tokoh yang bersekolah tinggi serta fasih berbahasa Belanda. Tetapi mereka malah tidak mau rakyat Indonesia untuk mengikuti jejak mereka. Alasannya adalah karena masa itu masih permulaan negara Indonesia, maka bapak-bapak bangsa kita sangat ingin kita mengadopsi identitas sendiri dan membuang jauh identitas bangsa yang menindas kita sejak lama. Akibatnya, bahasa Belanda yang sudah terbatas sejak awal semakin dibatasi oleh bapak-bapak bangsa kita.
Rakyat Indonesia juga memiliki sentimen yang tinggi pada Belanda. Hal ini terlihat dalam peristiwa Bersiap dan Sinterklas Hitam. Di mana rakyat menghancurkan budaya-budaya Belanda, mengusir, menjarah, memperkosa, bahkan membunuh orang-orang Belanda atau orang-orang yang diduga pro-Belanda. Dengan kedua peristiwa ini, sisa-sisa Belanda di negeri kita menjadi semakin marjinal dan akhirnya perlahan menghilang dari kehidupan negeri kita, termasuk bahasa Belanda.