Kenapa di sekolah anak laki-laki dilarang gondrong?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Dulu pada zaman orde baru berambut gondrong bisa dikategorikan sebagai lembang preman atau melawan pemerintah. Bahkan ada lembaga Badan Koordinasi Pemberantasan Rambut Gondrong (Bakorperagon). Pada saat itu tentara atau ABRI juga turun tangan dalam membasmi gondrongisme. Pengumuman pelarangannya juga ditayangkan via TVRI.
Bakorperagon tersebar di berbagai kota dan daerah di Indonesia untuk merazia anak-anak muda yang berambut gondrong. Jika tertangkap, maka akan langsung dicukur di tempat. Militer (tentara) diketahui termasuk juga dalam personel Bakorperagon.
Pangkopkamtib Jenderal Soemitro juga mengumumkan kebijakan itu dalam sebuah acara televisi Bincang-bincang di TVRI. Soemitro menyatakan bahwa fenomena rambut gondrong pada pemuda dapat menyebabkan keadaan onvershillig: acuh tak acuh yang dapat memancing dan meningkatnya angka kriminalitas di Indonesia.
Soeharto menganggap berambut gondrong tidak mencerminkan kebudayaan dan kepribadian nasional, produk impor, dan kebarat-baratan.
Mindset gondrong adalah pemberontakan ini tampaknya masih mengakar kuat di banyak instansi termasuk sekolah-sekolah di Indonesia. Kalau pada masa sekarang, anak-anak sekolah dilarang gondrong mungkin supaya disiplin dan rapi.
Tapi ada sekolah yang memperbolehkan siswanya gondrong yaitu SMA Kolese De Britto.