Kenapa Kari atau Kare yang berasal dari India menjadi populer di Jepang?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Pertama kali warga Jepang mengenal Kare adalah saat Jepang mengalami wabah Beriberi yang menewaskan 27 ribu warga, mencapai setengah dari angka korban jiwa pertempuran di Korea & Manchuria yang saat itu menewaskan 47 ribu tentara jepang.
Saat itu riset soal Ber0beri berjalan lamban yang membuat panglima angkatan laut Jepang memutuskan untuk melakukan riset sendiri, riset cepat, kira-kira apa yang bisa memutus rantai bahaya penyakit Beriberi tersebut. Salah satu caranya adalah mengobservasi ransum (makanan) angkatan laut yang sudah lebih ternama di dunia kala itu; salah satunya, tentu saja sang penguasa bahari, kekaisaran Britania/Inggris.
Rupanya, angkatan laut Britania di waktu itu pun makanannya adalah Kari – tetapi tidak 100% kari India, ia justru masakan kari yang disederhanakan. Bukan versi kari India yang aslinya sangat “wah”. Tapi lebih seperti versi Inggris yang cuman nasi + kuah kari yang sudah ada daging dan sayur. Ya masuk akal sih, namanya juga ransum (makanan untuk tentara), yang penting nutrisi gizinya komplit, mudah dimasak baik untuk skala besar (ratusan-ribuan) ataupun dikemas untuk individu di medan depan.
Meskipun awalnya hanya dimakan oleh para serdadu angkatan laut, lambat laun kari mulai masuk ke kehidupan Jepang.
Pertama, lewat para veteran angkatan laut yang pulang tugas. Lalu setelah tahun 1915, sekelompok mantan perwira India yang memberontak melawan Inggris, melarikan diri ke Jepang. Salah satunya, Raj Bihari Bose, pun mulai mempopulerkan kari baik di kalangan elit Tokyo dan juga untuk tentara Angkatan Darat.