Ini kesalahan fatal sih.
Dahulu kedokteran Indonesia lumayan. Malaysia bahkan mengirim putra putrinya belajar kedokteran disini. Dokter Indonesia itu membanggakan pokoknya.
Dengan kebanggaannya, kita semakin bangga karena sistem kedokteran Indonesia Independen. Tidak bergantung kepada kurikulum lain.
Tidak seperti Singapura atau Malaysia dan banyak negara lain yang ikut Royal College milik Inggris. Kalau tidak ya ikut milik Amerika punya, atau Perancis.
Apaan tuh Malaysia dan Singapura? Nebeng-nebeng. Kami ni lho punya kurikulum mandiri sendiri. Memang kami adalah yang paling top seluruh dunia.
Tapi dunia dan zaman berkata lain.
Saat ini karena kemandiriannya tadi, dokter Indonesia terisolir. Hanya bisa bekerja di negerinya sendiri. Tidak bisa bekerja di negara lain. Karena kurikulumnya tidak pas, sehingga harus mengulang dari awal kalau mau jadi dokter disana.
Zaman dahulu memang tidak ada pikiran untuk bekerja di negara lain. Karena negara ini sudah punya cukup banyak masalah kesehatan, dengan penduduk yang juga banyak. Sehingga dokter masih dibutuhkan sekali di Indonesia.
Tapi semua berubah setelah B*J* datang. Terjepit karena tidak bisa bekerja dinegara lain, sehingga hanya bisa menerima yang diberikan negara ini.
Opsi lain yang tersedia, lari ke profesi lain.
https://www.beritasatu.com/news/79455-gaji-kecil-seorang-dokter-alih-profesi-jadi-pilot.html
Suramnya Masa Depan Dokter Indonesia, Lebih Baik Beralih Menjadi Pengusaha