Alasannya simple bang!
Area yang dapat diperluas dan difungsikan sebagai ruangan tertutup akan menghemat uang bagi pengembang. Konsumen rata-rata mungkin membutuhkan ruang interior yang luas di atas lahan kecil. Sudah menjadi masalah umum jika dua tembok berdempetan akan menyebarkan rembesan air hujan, jadi perawatan tembok rembes menjadi prioritas utama.
Bayangkan jika tembok tidak disatukan, alias konsep rumah menjadi stand alone, bagus dari segi maintenance, namun harga rumah pasti menjadi mahal karena dinding fasade rumah yang mesti difinishing ada 4 sisi (depan-samping ki-ka & belakang). Lalu ukuran ruangan dalam pasti akan mengecil. Ini tidak menarik bagi developer, mereka susah jualan karena mahal walaupun dengan jargon low maintenance, dll.
Segmen pasarnya jelas berbeda..
Saya tertarik dengan cara kedua karena saya ingin belajar dari alam karena tidak memerlukan perawatan dan sirkulasi udara dan cahaya di dalam rumah lancar, dan ruangan yang lebih kecil tidak masalah. Bahkan saya pernah membangun rumah sendiri dengan membuat celah selebar 60 cm memanjang agar tetangga samping tidak menempel.