Kira-kira apakah masih ada terminologi politik cebong-kampret maupun togog-kadrun sesudah Pilpres 2024?
Budi KustonoTeacher
Kira-kira apakah masih ada terminologi politik cebong-kampret maupun togog-kadrun sesudah Pilpres 2024?
Share
Terminologi politik cebong-kampret atau togog-kadrun muncul karena masyarakat menganggap musuh mereka adalah sekelompok masyarakat lain yang tidak sepaham. Jadi bisa saja terminologi ini muncul setelah pilpres kalau suara masyarakat terpecah lagi meskipun nanti istilahnya akan berbeda.
Kondisi ini sebenarnya buruk bagi demokrasi karena akan melanggengkan otoritarian.
Kalau di luar negeri, rakyat umumnya menyadari kalau musuh mereka bukan sesama rakyat namun musuh rakyat adalah para otoritarian yang merampas harta dan kedaulatan rakyat dengan cara korupsi dan mengganggu kehidupan demokratis dalam berbangsa dan bernegara.
Dunia internasional sudah mengetahui hal ini, maka muncul gerakan milk tea alliance yang didirikan oleh para aktivis demokrasi dari berbagai negara yang bertujuan untuk melawan para otoritarian di negara masing-masing agar bisa membangun kehidupan demokratis dalam berbangsa dan bernegara.
Perang yang sebenarnya adalah antara demokrasi yaitu rakyat bersama pemimpin pro-rakyat melawan otokrasi yaitu para otoritarian korup yang berusaha untuk merampas aset dan kedaulatan rakyat.