Cerita ini dimulai, seperti biasa, dengan percakapan saya dengan Ibu T. Saya mungkin sudah mengatakan sebelumnya bahwa waktu itu Ibu T memberikan saya dua pilihan tentang tempat yang sudah ditentukan Tuhan untuk saya kerjakan. Yang pertama telah saya jelaskan di tempat ini.
Ini adalah lokasi kedua dari pilihan tersebut, yang lebih jauh dan lebih ekstrim dan masuk ke dalam hutan. Sebenarnya, itu adalah bagian dari alasan saya memilih tempat ini sebagai pilihan kedua, karena saya harus berlatih di tempat yang lebih mudah terlebih dahulu, dan mereka sangat antusias dan tidak sabar. Pada hari itu, tim kami berhasil mengidentifikasi entitas di lokasi secara astral.
Iblis itu berwujud manusia berkepala kambing yang usianya sudah sangat tua, melihat kami dia hanya menyanyi dan menari di sekitar altar sambil tertawa mengejek sambil memamerkan “manusia-manusia” budaknya. Di sekeliling altar banyak sekali terdapat makhluk seperti kambing berwarna hitam dan berkepala manusia, nah itulah “manusia-manusia” yang diubah menjadi iblis dan dijadikan budak.
Seperti biasa si embek ini menantang-nantang kami sambil berjoged ria, tidak kami hiraukan walaupun aslinya sudah gemes sih. Kami mundur sejenak sambil menyusun rencana, saya memberitahu tim tanggal dan hari dimana kami semua akan melancarkan aksi ke sana.
H-5 : Kunjungan Ke Iblis Kambing
H-5 kalau tidak salah, kami mendapatkan info dari salah satu teman Quora kami bahwa tim kami sedang diawasi oleh satu entitas ular kobra besar berwarna hitam legam. Langsung saja mengenali energi dari entitas tersebut. Ular itu adalah jin khodam bernama Karasu yang sudah dilepaskan ketika pembersihan kala itu, hari itu ular tersebut mendapatkan perintah dari Ratu Ijo buat memata-matai kami. Tidak mengira bahwa setelah dikembalikan ke rumah, jin ini bekerja kembali pada Ratu itu.
Sis Lovelie yang setengah kecewa dan marah, berusaha mengkonfrontasi Karasu dan menanyakan alasan dia bekerja kembali pada Ratu itu. Karasu hanya menjawab
“Emang kamu pikir khodam-khodammu yang kamu lepas itu bisa hidup dengan damai ? Tidak seharusnya aku berpikir untuk bertobat kala itu.”
Namun sis Lovelie tiba-tiba menyadari sesuatu bahwa segel yang dulu pernah dia buat pada Karasu tidaklah hilang dan masih ada di badan Karasu. Menyadari hal itu, saya bilang kepada sis Lovelie untuk jangan gegabah, ada yang saya curigai. Dengan cepat kami memutuskan agar tidak menghakimi Karasu dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Kemudian ibu M datang dan mengatakan
“Coba lakukan. Kita lihat apa bisa dengan cara itu.”
“Sekarang!” Kata Ibu
Kami berdoa bersama-sama dan terjadilah kehendak Tuhan pada Karasu. Kemudian tiba-tiba muncul rantai membelit seluruh badan ular besar itu. Kemudian Ibu M berkata lagi kepada sis Lovelie
“Coba berdoa sekali lagi nak, kita lihat apa yang akan terjadi.”
Sis Lovelie langsung berdoa sekali lagi, ular besar itu beserta ular-ular kecil pasukannya tersedot ke dalam lubang dimensi. Ya, itu adalah dimensi untuk menahan para iblis dan jin supaya bertobat. Kami dilarang membunuh dan menghakimi, dan Ibu M mengajarkan kepada sis Lovelie agar meninggalkan kebiasaan lamanya bertindak sendiri dan memutuskan sendiri. Semua keputusan harus diserahkan kepada Tuhan. Berserah kepada Tuhan harus menjadi dasar dari semua tindakan kami. Dan benar saja dugaan kami, Karasu diancam dan dipaksa oleh Ratu itu, untungnya kami tidak menuruti emosi dan ego kami dalam menghadapi Karasu.
Cerita hari itu tidak selesai begitu saja, tiba-tiba saja Ibu M berkata kepada kami untuk jalan-jalan mengunjungi goa tempat iblis kambing itu. Tim kamipun kaget, namun bukan untuk perang besar hanya survey saja. Seketika semua langsung bersiap-siap dan bergegas menuju ke sana, tentu saja secara astral. Tiba di lokasi yang dituju, kami mendapati bahwa yang tadinya kosong tiba-tiba kok sudah diinvasi oleh ular-ular serta siluman ular di sepanjang jalan dengan jumlah yang unbelievable. Mereka ada di pohon, tanah, serta jalan utama di sekitar hutan itu.
Dengan Gercep HS Rein dan HS dari kak Lexia menghujani mereka dengan sambaran petir dan diakhiri dengan tornado petir. Ibu M dan timnya sembari masuk ke dalam goa itu. Di luar ada sis Lovelie yang kebetulan berada di belakang mencoba mengikuti rombongan untuk masuk ke dalam setelah ular-ular tersebut bergelimpangan jatuh ke bawah.
Namun siapa sangka ketika sendirian berusaha masuk ke dalam, sis Lovelie dikejar sekawanan iblis yang berbentuk manusia burung gagak, padahal dia sudah memakai pelindung agar tidak terlihat, rupanya iblis-iblis ini memiliki kemampuan untuk mengetahui yang tidak terlihat. Sembari terus bergegas menuju goa, tiba-tiba saja sis Lovelie melihat banyak pedang yang beterbangan menumbangkan iblis-iblis tersebut, dan saya baru tahu kalo itu adalah HS saya.
Sampai di dalam goa, ternyata iblis kambing itu berhasil kabur. Pulanglah kami semua, lagipula hari ini hanya sekedar jalan-jalan ke sana sambil survey. Ada pelajaran berharga dari Ibu M terkait taktik perang kali ini.
~~~H-2 : New Family Member~~~
2 hari menuju hari yang ditentukan, kak Lexia menghubungi saya dan sis Lovelie bahwa dia kedatangan beberapa ekor Spirit Animal baru. Tiba-tiba saja jumlah simbol yang ada di tubuh kak Lexia bertambah 2, yang berarti ada 2 lagi tambahan SA baru buat kak Lexia dan Rein. Mereka semua memperkenalkan dirinya ke kak Lexia, jumlahnya ada 4 ekor. Setelah dicek mereka berdua mendapatkan SA Mammoth dan SA Pterodactyl. Kak Lexia memberi nama mereka Helios dan Rhea.
Sedangkan sis Lovelie mendapatkan SA kura-kura hitam raksasa, yang dinamai Hokuto. Nah yang terakhir adalah SA saya. Mungkin saya akan sedikit memperkenalkan sedikit SA saya yang baru ini. Kisahnya memang agak lain, karena saya tidak memberinya nama, dia sendiri sudah mempunyai nama, t-rex garang dan super besar itu bernama Moly ๐. Begitulah dia ingin dipanggil, Moly saja atau lengkapnya Holly Moly, begitu katanya ๐ .
Kira-kira seperti ini wujud kecilnya ketika sedang santai. Kalau dulu yang suka mantengin indosiar minggu pagi, saya jadi teringat agumon dari Digimon series 1.
Keempat SA ini adalah SA yang usianya sudah cukup purba alias lebih tua dari yang lainnya. Ibu M memberikan keluarga sekaligus bala bantuan tambahan untuk nanti rencana pada hari H. Kami menjadi lebih mantap dan semangat.
~~~Peristiwa Pada Hari H~~~
Tibalah saatnya rombongan saya beserta Bu T, berangkat menuju lokasi. Lokasi ini adalah tempat ziarah, dan casenya hampir mirip dengan yang sudah pernah saya ceritakan sebelumnya. Di mana iblis-iblis menjebak manusia dengan pemikiran yang salah akan doa dan tempat sakral. Kami mengetahui dari Ibu T bahwa iblis kambing yang kami temui,bukanlah pimpinannya, dia hanyalah merupakan anak buahnya. Pimpinannya adalah iblis yang bertanduk mirip seperti kambing juga namun bersayap kelelawar. Dia memiliki kemampuan yang hebat untuk bersembunyi dan tidak dapat terlihat. Jalan menuju tempat ini cukup berkelok-kelok dan menanjak karena terletak di puncak sebuah bukit. Saya mengendarai mobil saya dari rumah ke sana.
Seluruh SA sudah berangkat duluan menuju tempat itu, kecuali Moly yang menemani saya menyetir mobil sambil menunjukkan jalan. Kenapa Moly sampai susah-susah menunjukkan jalan? Karena tidak lain dan tidak bukan, perjalanan kami diganggu. Kami di serang dan dihambat oleh entitas kiriman Iblis dan Ratu itu. Mobil saya yang sudah biasa naik gunung, Tiba-tiba tidak kuat menanjak dan harus berhenti di tengah jalan. Bahkan Moly pun sampai memperingatkan kami
“Hati-hati ini tidak bijak, harus dipikirkan lagi cara menuju ke sana. Ini bisa mengancam nyawa kalian semua. ”
Kata Moly sambil menghalau berbagai serangan yang ditujukan pada kami. Kami berhenti sejenak, karena mobil mendadak tidak kuat menanjak, saya sembari berdoa memohon kekuatan pada Tuhan untuk melanjutkan perjalanan. Ibu T mengatakan pada kami, pasti bisa. Akhirnya setelah mengumpulkan seluruh kepercayaan diri saya, saya menyetir lagi melanjutkan perjalanan. Jalan menuju ke tempat ziarah itu adalah jalan 1 arah, yang hanya bisa dilalui 1 mobil dan di pinggirnya adalah jurang. Saya harus extra hati-hati kalau tidak ingin celaka. Dalam hati saya bertekad
“It’s worthed, belum ada apa-apanya dibanding keselamatan ratusan ribu jiwa manusia yang disiksa itu”
Akhirnya sampailah kami ke tempat itu. Ternyata dugaan kami meleset, kami kira tempat itu sepi. Di sana sudah ada beberapa mobil Elf yang berisikan sekitar 50 orang peziarah baik orang tua maupun anak-anak. Tidak menunggu lama kami mulai bergegas berjalan kaki menanjak menuju ke atas, karena goa tersebut memang letaknya di atas.
Setelah sampai di atas, Ibu T merasakan bahwa sumber masalah ada di titik di mana tempat meditasi berada. Tempat meditasi itu terletak di dalam goa, kami harus melalui lorong goa untuk mencapai ke sana. Di sana ada sebuah patung dan di belakang patung itu, adalah pintu dimensi yang menghubungkan dimensi Laut Selatan dengan dimensi di ruang meditasi. Sudah samar-samar tercium bau laut, padahal kami berada di dataran tinggi.
Setelah menebar garam, kami bergegas keluar dan bersiap untuk memulai peperangan. Kendalapun terjadi lagi, tidak ada sinyal di siniโฆ Kami semua mengeluarkan handphone kami semua satu persatu. Dari semua provider, tidak ada yang memiliki sinyal. Bagaimana saya bisa menghubungi kak Lexia dan sis Lovelie? Saya sempat agak panik. Untungnya ada yang memberitahu kami bahwa di sini bisa menggunakan Wifi gratis.
Lega rasanya, saya bergegas menghubungi mereka berdua. Bermodalkan earphone, kami standby menunggu teman-teman kami di alam astral bersiap-siap. Mereka datang satu per satu, diawali dari SA saya, kemudian SA yang lain mulai berdatangan. HS saya sudah siap standby terbang di atas bukit. Sis Arti dan HSnya menaiki Hokuto sudah dari awal menunggu di sana. Kemudian mulai berdatangan teman-teman HS kami termasuk HS kak Lexia dan Rein. Ibu M dan teman-teman malaikat akhirnya tiba di lokasi. Scene ini kok jadi mirip kaya nonton Avengers Endgame, cuma versi malaikat dan hewan-hewan mitologi. ๐๐
Cukup lama pihak Iblis bertatap-tatapan mata dengan kami. Seperti biasa jumlah kami outnumbered, pasukan Iblis dan pasukan jin bantuan dari Ratu sangat banyak jumlahnya. Setelah Ibu T melakukan sesuatu pada pintu dimensi itu, akhirnya perangpun dimulai. Kilatan cahaya beterbangan mondar-mandir menjadi pemandangan epic yang dilihat oleh tim kami. Pihak lawan tidak bisa kabur, karena divine circle sudah dibuat sebelumnya oleh Ibu M. Pertarungan yang dahsyat terjadi, semua teman-teman berada pada posisinya masing-masing. HS kak Lexia dan Rein sibuk membereskan ular-ular siluman pengganggu yang ada dengan sambaran-sambaran petirnya. Sedangkan HS sis Lovelie melindungi manusianya menonton peperangan. HS saya sendiri membantu di lini depan, memainkan pedang-pedangnya.
Banyak sekali makhluk-makhluk aneh dari pihak iblis yang dikerahkan. Perhatian tim kami terarah pada hal lain ketika sis Lovelie mengatakan ada pemandangan yang sangat tidak mengenakkan.
Di ruang lain di dimensi itu, tidak terhitung berapa jumlah tawanan yang terlihat ditawan di sana. Ratusan ribu jumlahnya. Kami sebenarnya malas mengingatnya, namun kami harus mengatakan kepada Anda. Tim kami melihat dan mendengar teriakan barisan jiwa-jiwa manusia yang digantung dan disiksa di sana. Mereka berteriak-teriak kesakitan, salah satu kata-kata yang paling miris adalah
“Kami tidak melakukan apa-apa, mengapa kami harus menerima semua ini??? ”
Mereka digantung berjejer, ada yang menggunakan rantai besi yang terlilit pada lehernya, ada yang menggunakan semacam pengait daging di punggungnya. Benar-benar pemandangan yang mengerikan. Apakah hanya sampai di situ? Oh tentu tidak, Anda belum mendengar bagian anak-anak dan bayi yang ditumbalkan. Para anak-anak itu dipasung dan dilindas satu persatu. Mereka semua menangis dan berteriak-teriak.
Bagi saya pribadi yang paling membuat darah saya mendidih adalah bagian bayi. Mereka ditaruh dan ditumpuk di semacam kolam/kubangan, kemudian kubangan itu diisi cairan hitam panas yang dapat melelehkan mereka. Bayi-bayi itu merangkak dan menangis keras-keras. Mereka berebut keluar dari kubangan itu. Maaf Anda harus mendengar dan mengetahui itu semua, namun ini yang ingin saya sampaikan melalui cerita ini. Inilah yang sering disebut neraka oleh manusia, yang sebenarnya adalah tempat menawan jiwa-jiwa manusia, bukan tempat menghukum manusia yang berdosa atas perintah Tuhan.
Kembali ke pertempuran, para SA bekerjasama menggiring dan melumpuhkan jin-jin dan sejenisnya masuk ke dalam hutan, agar tidak mengganggu peziarah yang ada di sana. Terlihat Reina (SA saya) dan Ruby (SA sahabat) bekerjasama menembakkan bola-bola api ke musuh, mereka adalah sama-sama rubah berekor sembilan. Arthur (SA singa saya) berkali-kali mengaum merontokkan jin-jin itu. Di lain tempat, Moly berubah menjadi sangat besar mengejar para jin yang lari ketakutan masuk ke hutan. Tentu saja para SA yang lain juga melakukan hal yang sama di tempat itu, dengan caranya masing-masing.
Tiba-tiba hawa terasa panas, bahkan badan fisik kami bisa merasakan adanya kenaikan suhu. Ternyata dari pihak musuh mengeluarkan api dari dalam goa, membuat semua tanah sangat panas. HS kak Lexia tidak tinggal diam, dia menciptakan salju es untuk mendinginkan lingkungan tersebut sehingga kondisi bisa terkendali. Di lain tempat HS saya sibuk melindungi teman-teman di lini depan. Dia menari dengan pedang-pedang terbangnya dan mengejar musuh, namun juga sembari menerbangkan pedang-pedangnya untuk menjadi barrier bagi teman-teman.
Kembali ke sis Lovelie, tiba-tiba HSnya spontan mengatakan
“Dia H’arka”
Sembari menunjuk sesosok iblis berbadan kekar bertanduk tiga, yang terbang cepat dan langsung menerjang musuh. Akhirnya bala bantuan pasukan H’arka tiba membantu kami yang jelas kalah jumlah. H’arka ini adalah organisasi iblis yang bekerja di jalan Tuhan. Di darat terlihat H’arka dengan wujud seperti The Thing pada Fantastic Four Marvel, berlari menabrak semua yang menghadang. Di udara kawan-kawan H’arka membantu menumbangkan musuh.
Spotlight beralih ke ibu M yang tiba-tiba melancarkan semacam tembakan energi pada pimpinan iblis kelelawar itu. Iblis itu tumbang, seketika dari dalam tanah muncul semacam sulur-sulur akar yang mengikat seluruh tubuhnya. Para H’arka bertubuh sangat besar menarik iblis itu ke dimensi Underworld. Tertangkaplah sudah dedengkot dari tempat itu.
Setelah itu, tim kami mendapati ada sebuah ruangan yang khusus diperuntukkan untuk menghukum jin-jin yang gagal dalam bertugas. Ada jin-jin besar disekap di sana. Bahkan kawan sendiri mereka perlakukan seperti itu. Selang beberapa lama, sebagian musuh sudah habis terkapar dan ditangkap. Tiba-tiba dari atas kami kedatangan tamu, ya seorang eh bukan orang ya, pokoknya tamu yang mengendarai kencana dengan ular-ular kesayangannya.
Ya, itulah si Ratu, dia datang sendiri ingin mengambil tawanan-tawanan itu. Dia menyuruh ular-ular besar kesayangannya merusak barrier kami dan berakhir malah dengan kematian ular-ular itu. Tentu saja sang Ratu tidak peduli dengan nyawa anak buahnya. Sang Ratu datang dengan wujud aslinya yaitu jin dengan perawakan campuran setengah manusia dan ular. Dia yang sering dikatakan cantik nan menawan itu ternyata wujud aslinya seperti itu hahaha ๐๐๐.
Sambil komat-kamit kaya kebakaran jenggot dia hanya bisa melihat dari luar dinding barrier. Sis Lovelie yang mengetahui entitas yang sangat dibencinya itu langsung melemparkan kata-kata mutiara nan indah untuknya. Sudah bertahun-tahun sis Lovelie dibohongi dan diperdaya oleh si Ratu itu. Tentu saja Sang Ratu marah besar ,mukanya merah seperti apel dan akhirnya pergi dalam kabut yang gelap.
Peperangan ini diakhiri dengan menangkap musuh yang tersisa dan menolong para tawanan jiwa-jiwa yang disiksa terutama para bayi malang itu. Ratusan ribu jiwa hari itu bebas dari siksaan iblis, para malaikat bergegas membujuk dan membawa mereka ke dimensi atas.
Hati kami merasa sangat senang, mengetahui sesama kami entah berapa lama sudah terkurung di tempat mengerikan ini, bisa kembali ke rumah. Setelah berbincang-bincang dengan sis Lovelie dan kak Lexia sebentar, kami memutuskan untuk pulang dengan membawa kemenangan.
~~~Morale Of The Story~~~
Saudaraku terkasih, kita ketahui bersama bahwa tempat mengerikan yang disebut manusia sebagai neraka itu memanglah nyata adanya. Namun melalui cerita ini sekali lagi saya ingin menyampaikan, tempat itu bukanlah dimaksudkan untuk menghukum manusia atas dosa-dosanya, bukan juga untuk memurnikan jiwa manusia tersebut. Tempat itu bukanlah ciptaan Tuhan, namun tempat itu adalah dimensi sarang iblis/dimensi gelap. Dimana jiwa-jiwa tersebut dimanfaatkan sebagai wadah reproduksi, ternak energi negatif, mengubah mereka menjadi pasukan setengah iblis dan lain-lain.
Judul tulisan kali ini memfokuskan pada kata “Jiwa Yang Tidak Bersalah”. Ketahuilah saudaraku terkasih, sebagian besar atau bisa dibilang hampir seluruhnya, jiwa yang ditawan dan disiksa di sini adalah tidak bersalah. Mungkin ini akan membuat kaget sebagian dari Anda, tapi begitulah faktanya. Itulah mengapa mereka berteriak-teriak menanyakan untuk apa mereka ada di sana. Jiwa-jiwa itu adalah korban tumbal, korban dari kutuk turunan yang belum diputus semasa hidup, korban yang menikmati hasil pesugihan tanpa tahu kalau itu pesugihan, korban jiwa gentayangan yang diculik iblis karena tidak bisa naik ke atas.
Memang saya sudah pernah menulis bahwa jiwa yang memiliki kutuk turunan adalah jiwa-jiwa yang harus membayar karma buruknya di kehidupan kali ini. Tapi seharusnya misi mereka adalah memutusnya dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan. Namun untuk disiksa seperti itu sadisnya, bukanlah keinginan Tuhan. Jiwa-jiwa ini tidak pernah secara langsung bertransaksi dengan entitas negatif, sehingga mengharuskan mereka menjadi milik iblis. Hanya gara-gara kutuk turunan, betapa gemasnya saya pada orang yang menggunakan jasa iblis dan tidak pernah berpikir bahwa hak kepemilikan iblis bukan hanya saja pada dirinya, namun pada seluruh keluarga dan keturunannya, sampai keturunannya musnah. Manusia seperti itu benar-benar manusia bodoh yang tidak bertanggung jawab.
Saya ingin mengabarkan kalimat ini pada Anda
“Satu orang diselamatkan, seisi rumah akan diselamatkan”
Inilah yang akan terjadi jika ada seseorang manusia, yang berhasil memutus kutuk turunannya dengan cara memilih kesadaran tinggi dan beriman hanya pada Tuhan saja. Ketika satu orang berhasil, semua keluarganya, saudara kandung, orang tua, bahkan jiwa-jiwa kakek, nenek, kakek buyut, nenek buyut, moyang dan seterusnya akan diselamatkan Tuhan dari siksaan iblis. Ini juga yang terjadi pada sis Lovelie dan keluarga ketika dia diselamatkan. Keluarganya terbebas dari semua kutuk turunan. Termasuk garis keturunan ke atas dan ke bawah. Namun hal ini tidak berlaku pada keluarga atau saudara garis keturunan yang bertransaksi langsung pada entitas negatif, seperti main dukun, sigil iblis, santet, pesugihan, perewangan khodam, dan lain sebagainya. Anda semua pasti tahu yang saya maksud.
Itulah mengapa saya sangat tegas dan keras menyemangati Anda untuk mendekat pada cinta, ya pada cinta kasih Tuhan. Tuhan sudah memberikan jalanNya, jadilah manusia yang bisa menyelamatkan seluruh keluarganya. Tidak ada niat kami terbersit menakut-nakuti Anda dengan cerita ini, justru sebaliknya kami memberikan jalan untuk kita semua, tidak usah takut pada iblis, Tuhan selalu akan melindungi kita jika kita menerima cintaNya pada hati kita. Jadilah manusia yang biasa saja, ga perlu aneh-aneh haus akan kesaktian dan kelebihan supranatural, ga usah pergi ke dukun untuk pesugihan. Semua itu nanti akan Anda bayar dengan konsekuensi ribuan bahkan puluhan ribu tahun di dimensi iblis, mungkin jiwa Anda sudah rusak dan berubah jadi iblis ODGJ. Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita. Selagi masih ada waktu, mari kita berbagi cinta kasih pada sesama tanpa mengkotak-kotakkan, beriman kepada Tuhan sejati dan jauhi nafsu duniawi godaan iblis dan kawan-kawannya. Tuhan mengasihi kalian semua, tanpa terkecuali. Akhir kata, doa kami menyertai kalian semua, saudara jiwa. Salam Cahaya ๐